Cikarang Selatan - Memasuki musim penghujan pada akhir tahun dan awal tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan mengingat Kabupaten Bekasi masuk daerah rawan bencana tinggi.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan, sebagai antisipasi terhadap terjadinya bencana, selain mengoptimalkan peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkab Bekasi juga membangun pemberdayaan masyarakat melalui Desa Tangguh Bencana (Destana) dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
"Ya, dalam penanggulangan bencana, kita tidak bisa hanya mengandalkan BPBD, apalagi BPBD tidak punya cabang di kecamatan dan di desa. Maka strateginya, untuk tingkat desa ada program Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana dan di tingkat kecamatan kita bentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana," kata Dani Ramdan, usai menghadiri Pembinaan Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana yang digelar oleh BPBD Kabupaten Bekasi, di Hotel Holiday Inn, Jababeka Cikarang, pada Rabu (5/10).
Dani Ramdan menuturkan, penggerak dari Destana di desa dan kelurahan adalah Forum Pengurangan Risiko Bencana tingkat desa dan kelurahan.
"Bulan ini kita akan tuntaskan pembentukan FPRB di 23 kecamatan, berikutnya di tingkat desa, sehingga Destana ini nanti merata," ujarnya.
Dani menyebutkan, saat ini baru 21 desa/kelurahan di Kabupaten Bekasi yang telah membentuk Destana, terutama di wilayah yang rawan bencana.
"Pembinaan terhadap Destana perlu terus dilakukan secara berkala, untuk meningkatkan kemampuan, wawasan dan keterampilan dalam menghadapi bencana," terangnya.
Terkait anggaran untuk penanggulangan bencana, Pj Bupati Bekasi telah menginstruksikan, untuk tingkat desa diambil dari APBDes, untuk tingkat kecamatan dari anggaran kecamatan dan untuk tingkat kabupaten dari anggaran BPBD.
"Kami berharap, dengan itu semua, kesiapan penanggulangan bencana di Kabupaten Bekasi dapat berjalan secara menyeluruh," ujarnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis mengatakan, pembinaan terhadap Destana bertujuan agar mereka siap dari sisi pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana.
"Ya, pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan Destana di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Bekasi, meningkatkan kesiapsiagaan, seperti evakuasi korban dan yang lainnya, sehingga risiko dari bencana bisa dikurangi," tandasnya.
Muchlis menyebutkan, dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Bekasi, pihaknya juga bersinergi dengan dinas dan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pemadam Kebakaran, TNI/Polri, dan pemerintah kecamatan dan desa.