Batang – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati tiap tahunnya, tak lepas dari sejarah kelam Pemberontakan Gerakan 30 September 1965.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengimbau agar generasi muda tidak melupakan Hari Kesaktian Pancasila yang diawali peristiwa Pemberontakan Gerakan 30 September 1965. Generasi muda harus mengingat bahwa seluruh bangsa Indonesia selalu waspada akan bahaya PKI.
Menyikapi wacana pembuatan versi baru film G30S/PKI, Pj Bupati Batang mengharapkan apabila film tersebut jadi dibuat ulang, agar tidak menghilangkan sejarah asli G30S/PKI.
“Tidak diubah atau dimodifikasi kalau pun mau dibuat versi yang baru,” tegasnya, saat ditemui, usai mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Comand Center, Kabupaten Batang, Sabtu (1/10).
Ia mengharapkan kalau pun akan dibuat versi terbaru, namun untuk sejarah tetap tidak bisa diubah.
“Peristiwanya tidak diubah, tetap seperti situasi nyatanya saat terjadi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, seluruh generasi muda dapat menjaga keutuhan NKRI dan tetap waspada terhadap bahaya PKI.
Sementara itu, Dandim 0736/Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman menyampaikan, bahwa PKI memang pernah ada.
“PKI itu bukan berita bohong, sejarah sudah membuktikan dengan gugurnya Tujuh Pahlawan Revolusi. Maka sebagai generasi muda wajib mengetahui sejarah,” tegasnya.
Dandim menanggapi apabila akan dibuat film G30S/PKI, namun tetap berpedoman pada sejarah sebenarnya.
“Semua sejarah yang ada harus disampaikan kepada generasi muda,” tandasnya.
Ia menambahkan, Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa.
“Jadi ideologi Pancasila tidak boleh diubah,” pungkasnya.