Jakarta - Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober diharapkan dapat mengenang dan menjadikan referensi sejarah bagi pemuda pemudi bangsa Indonesia. Dari hal tersebut dapat menjadi bekal anak muda Indonesia untuk menghadapi dinamika kebangsaan. Dan sudah menjadi sebuah keharusan bagi para anak bangsa termasuk ASN untuk memegang teguh ideologi pancasila.
Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas, usai mengikuti Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Sabtu (1/10).
“Dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini kita semua dan para pemuda punya referensi sejarah dan terus akan kita jadikan panduan kita untuk menghadapi dinamika kebangsaan,” jelasnya.
Dirinya melihat bahwa sebagian besar pemuda telah paham akan sejarah bangsanya sendiri. Namun demikian dia tetap mengajak seluruh pihak dapat mengingat sejarah perjuangan para pahlawan, termasuk saat melawan rongrongan ideologi dan beragam pemberontakan.
Upacara Peringatan Hari Kesaktian di Monumen Pancasila Sakti dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara. Mengusung tema “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila” upacara diikuti oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Ibu Wury Ma’ruf Amin, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, para menteri Kabinet Indonesia Maju, serta para pimpinan lembaga negara lainnya.
Jalannya upacara diawali dengan laporan Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, Inspektur Upacara memimpin peserta mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan dan pejuang-pejuang bangsa yang telah gugur.
Kemudian, Ketua MPR Bambang Soesatyo membacakan naskah Pancasila. Sementara Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh Ketua DPD La Nyalla Mattalitti.
Adapun, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani naskah Ikrar dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membacakan doa yang menjadi penutup rangkaian acara.