Sentani - Di tengah pandemi COVID-19, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat kampung.
"Sejak adanya pandemi COVID-19 ini sudah kita sudah diarahkan untuk program padat karya. Penamanam kembali sagu, itu juga ada pengolahannya, rumah produksi, gudang dan kebun koleksi di Kampung Yokiwa," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jayapura Dody Samyana di Sentani, Kamis (2/7).
Dia menjelaskan selain program tersebut pihaknya juga menurunkan program pertanian seperti penanaman Kakao di Yokiwa dan nimboran. Dimana program ini dilaksanakan dengan membangun kerjasama dengan mitra kerja di wilayah pembangunan 3 dan 4.
"Pengembangan kakao sebanyak 500 hektar. Mereka sudah jalan. Ada sekitar totalnya 60 kampung. Nanti mereka masuk. Kalau kita cuma mampu 3 kampung saja," jelasnya.
Lanjut dia, program perkebunan dari dinas hanya sekitar 35 hektar saja, di daerah Yokiwa dan Nimboran. Program perkebunan tersebut berupa program replanting atau tanam sambung pucuk untuk mengganti tanaman yang sudah rusak.
"Terus yang peternakan itu, kita bantu sapi di tiga kampung. Kemudian Kampung Yokiwa, Ifale dan Yakonde, masing masing 5 ekor. Kami juga buatkan kandang di Yokiwa dan Yakonde. Kemudian adakan program sapi bibit di kemtuk dan di yapsi," jelasnya.
Selain program tersebut, pihaknya juga menurunkan memberdayakan para petani lokal dengan memberikan bantuan pembibitan pinang di tiga Kampung yakni Kampung Sereh, Sentani dan Yokiwa. Program tersebut dilakukan dengan konsep terpadu khusus dilakukan di Kampung Yokiwa.
"Untuk pemberdayaan ekonomi tapi konsepnya terpadu dengan pariwisataa, pertanian, peternakan, bahkan perikanan juga. Kami juga ada siapkan bibit bebek dan dibagikan ada 200 di Puay dan Yokiwa. Ini program selama pandemi. Kita arahkan untuk padat karya semua, untuk penanganan dampak ekonomi akibat COVID-19," tambahnya.