Singkawang – Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan mensosialisasikan penyembelihan hewan kurban melalui media sosial. Hal itu karena tahun ini Indonesia khususnya di Kota Singkawang masih dalam kondisi pandemi COVID-19.
“Pemberian sosialisasi berbeda ditahun ini, yang mana pada tahun-tahun sebelumnya kita memanggil para panitia kurban, tetapi untuk tahun ini kita sosialisasikan lewat media sosial seperti WhatsApp,” kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Singkawang Yusnita Fitriadi, Senin (6/7).
Menurutnya, sosialisasi melalui media sosial ini bertujuan untuk menghindari potensi penularan COVID-19 di Kota Singkawang. Jika ada pengurus masjid yang sudah membooking hewan kurban dapat menghubungi staf Dinas Pertanian untuk mengambil obat cacing.
“Obat cacing ini sangat penting diberikan kepada hewan kurban untuk menjaga kesehatan hewan,” ujarnya.
Bahkan, dirinya juga akan meminta para petugas untuk mendatangi tempat-tempat pemotongan kurban sebelum hewan tersebut dipotong.
Dia mengungkapkan, pada tahun sebelumnya, jumlah hewan yang dikurbankan pada tahun 2019 ada sebanyak 921 ekor.
“Terdiri dari 577 ekor sapi dan 344 ekor kambing,” ungkapnya.
Sementara untuk stok sapi kurban di Kota Singkawang sampai saat ini masih cukup dan dapat terpenuhi.
“Apabila stok kurang, akan ada sapi dari luar Kalbar yang dapat masuk ke Singkawang,” jelasnya.
Dia berharap dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi, masyarakat dapat memilih hewan kurban yang baik dalam artian tidak sakit ataupun cacat.
“Ini kan hanya setahun sekali, harus betul-betul memilih hewan yang baik, jangan yang pincang atau sakit atau kurang anggota tubuhnya, dengan kasat mata saya pikir kita sudah bisa melihat kondisi hewan,” pesannya.