Sanggau - Kegiatan budaya Gawai Dayak XVI Tahun 2020 terpaksa ditiadakan terkait pandemi COVID-19, Meski demikian,kegiatan ritual adat memanggil Semangat Padi maupun di Pedagi tetap dilaksanakan karena merupakan inti dari Gawai Dayak.
Ritual Adat memanggil Semangat Padi (Pomang Nosu Minu Podi) kali ini dilaksanakan
di Bawas ( Bekas Ladang) Masyarakat di Dusun Sanjan Desa Sungai Mawang Kecamatan Kapuas, Selasa (7/7).
Sekjen Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau Urbanus, ketika menghadiri kegiatan tersebut, mengatakan bahwa kegiatan pesta Gawai Dayak tahun ini tidak dilakukan namun kegiatan Pomang Mpokant Podagi (Rutual Adat Memberi Makan Pedagi/Leluhur) dan Pomang Nosu Minu Podi (Ritual Adat Memanggil Semangat Padi) tetap dilakukan tetapi harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Harapannya agar di tahun mendatang hasil panen padi masyarakat lebih baik lagi.
"Gawai Dayak Kabupaten Sanggau seyogyanya dilakukan setiap tahun pada 7-9 Juli, namun karena susana pandemi COVI-19, sehingga kegiatan ini terpaksa ditiadakan" ungkap Urbanus.
Sementara itu, Ketua DAD Kecamatan Kapuas Andreas Sisen mengungkapkan bahwa hal tersebut wajib dilakukan setiap tahunnya, yang mana Semangat Padi yang telah ambil akan dibawa dan disimpan ke Jurong (Lumbung Padi) yang ada di rumah Betang Dori' Mpulor maka dengan dilakukan ritual itu, harapan bersama agar hasil panen padi masyarakat yang berladang melimpah pada tahun depan.
Setelah selesai mengambil semangat padi di Dusun Sanjan, rombongan menuju Jurong di rumah Betang Dori' Mpulor dan disambut oleh Bupati Sanggau Paolus Hadi beserta istri dan Ketua Umum DAD Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot beserta istri, pengurus DAD, para Ketua DAD kecamatan, sejumlah Temenggung dan undangan lainnya.