Kediri - Menyusul adanya tambahan 2.891 keluarga penerima manfaat (KPM) yang menerima BLT BBM dari Kementerian Sosial, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Sosial kembali melakukan monitoring penyaluran BLT BBM di Kantor Pos Kediri, Selasa (20/9).
Meskipun penyaluran bantuan untuk 2.891 KPM difokuskan di satu tempat, Kepala Dinsos Kota Kediri Paulus menekankan, tidak ada kendala saat penyaluran. Hal ini dikarenakan sudah ada petugas yang mengatur dan mengarahkan penerima bantuan sesuai dengan plot tempat yang sudah ditentukan per kecamatan. Penyalurannya sendiri dilakukan dua tahap, yakni hari ini dan dilanjutkan Rabu (21/9).
Sama seperti sebelumnya, Paulus menambahkan, penyaluran BLT BBM ini diterimakan ke KPM bersamaan dengan BPNT, sehingga masing-masing KPM menerima bantuan sebesar Rp 500.000.
“Saya cek di Kantor Pos pelaksanaannya lancar, tidak ada penumpukan antrian dan masyarakat terlayani dengan baik. Mereka mendapatkan BLT BBM untuk dua bulan yakni September-Oktober dengan jumlah nominal Rp300.000 dan mendapatkan BPNT untuk bulan September sejumlah Rp200.000 sehingga total yang mereka terima sejumlah Rp500.000,” jelasnya.
Terkait kriteria keluarga penerima manfaat, Paulus mengatakan, data KPM BLT BBM secara keseluruhan merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.
“Data penerima BLT BBM ini menjadi kewenangan dari Kementerian Sosial, tugas kita di Dinas Sosial hanya menyampaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ke pusat sesuai dengan aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) yang sudah kita lakukan. Kemudian dari pusat ada verifikasi terkait kelayakan penerima, sehingga dari penerima awal ada tambahan penerima sebanyak 2.891 yang dibagikan hari ini,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, salah satu penerima bantuan asal Ngadirejo, Siti Zulaikah mengaku bersyukur dengan bantuan yang ia terima. Sebagai ibu rumah tangga, ia mengaku merasakan dampak kenaikan BBM.
“Saya merasa bersyukur dan senang atas bantuan yang diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan seperti saya. Semoga bantuan ini bisa menjadi berkah dan membuat hidup masyarakat menjadi lebih ringan dalam mencukupi kebutuhan,” harapnya.
Sementara itu, Hariyono asal Semampir juga menuturkan hal sama. Pria berusia 71 tahun mengaku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan pendapatan istrinya yang hanya bekerja sebagai buruh cuci. “Terima kasih atas bantuan yang diberikan, semoga pemberian bantuan ini bermanfaat untuk keluarga saya,” pungkasnya