Martapura - Bupati Banjar Khalilurrahman meminta warga untuk turut menjaga sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini diungkapkan bupati saat memimpin rapat bersama para kepala SKPD dan camat se-Kabupaten Banjar, di Mahligai Sultan Adam, Martapura, Selasa (7/7).
Bupati yang biasa disapa Guru Khalil ini mengaku menerima laporan terkait masih adanya warga yang membuang sampah ke sungai.
“Saya menerima laporan masih adanya warga di Desa Pingaran Kecamatan Astambul yang membuang sampahnya ke sungai. Saya minta pengelolaan sampah di sana bisa lebih baik,” ujarnya.
Guru Khalil menyayangkan jika masih ada sebagian warga yang membuang sampah sembarangan. Menurutnya tindakan itu dapat mengotori sungai. Dia menginginkan agar aparatur kecamatan dan desa segera melakukan pembenahan dalam pengelolaan sampah.
Sebagimana diketahui, di Desa Pingaran sebagian warganya merupakan pengrajin pembuat makanan khas Banjar yaitu jengkol atau jaring. Bupati meminta masyarakat bisa mengelola limbah pembuatan jaring dengan lebih baik dan tidak mengotori lingkungan.
Sementara itu, Camat Astambul Sirajuddin Ali menyatakan siap untuk segera berkoordinasi dengan kepala desa dan aparatur setempat terkait pengelolaan limbah dan sampah yang dihasilkan masyarakat.
Diakuinya memang limbah air bekas perendaman dari pengolahan jengkol atau jaring belum dilakukan pengelolaan sehingga hanya dibuang ke sungai, namun untuk kulitnya telah dimanfaatkan warga menjadi urukan tanah.
Sedangkan untuk pengelolaan sampah rumah tangga, pemerintah desa menyerahkan pengelolaannya kepada Bumdes setempat.
Sirajudin juga menjelaskan warga pengolah jengkol atau jaring telah dilakukan secara turun-temurun.
"Akan tetapi, kami akan segera berkordinasi untuk menelitinya Kembali, apakah ada dampak terhadap air sungai," katanya.