Demak – Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Demak Rezki Sulistyanto memparkan manfaat Desa Tangguh Bencana (Destana), saat bincang – bincang di Studio RSKW 104.8 FM, Selasa (13/9).
Ia menjelaskan, manfaat dan tujuan dari program Desa Tangguh Bencana ini, yakni untuk melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak-dampak merugikan bencana. Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana.
“Program ini menjadikan masyarakatnya terlibat aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi risikorisiko bencana yang ada di wilayah mereka, terutama dengan memanfaatkan sumber daya lokal," katanya.
“Ketika Desa Tangguh Bencana sudah terbentuk, maka tim relawan dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa yang ada di dalam susunan organisasi Destana, mereka mampu untuk mengantisipasi potensi bencana yang ada di daerah tersebut," imbuhnya.
“Serta mampu untuk mengatasi atau melakukan pertolongan pertama kepada warga yang terdampak bencana, namun mereka juga harus segera melaporkan ke BPBD agar kami bisa selalu memonitor dan memberikan bantuan jika dampak bencana semakin meluas," pungkasnya.
Adapun lima potensi bencana dan sering terjadi di Kabupaten Demak, jelasnya, yaitu banjir, kekeringan, puting beliung, tanah longsor dan kebakaran.