Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan memimpin rapat pengendalian inflasi daerah sebagai dampak kenaikan BBM, di Ruang Rapat Pamong Praja I pada Selasa (6/9).
Potensi inflasi dari dampak BBM langsung diantisipasi oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan sistem pelaporan data harga.
Bupati Kubu Raya menekankan data di lapangan harus dilaporkan secara realtime dan benar adanya sebagai langkah awal untuk mengendalikan inflasi.
Sedangkan, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat mengungkapkan memang beberapa waktu terakhir ini terdapat inflasi akibat kenaikan BBM, dan upaya yang dilakukan Pemerintah Kubu Raya patut diacungi jempol.
"Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sudah mengantisipasi lewat aspek ketahanan pangan baik stok pupuk dan sebagainya. Saya harap Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dapat terus berupaya menekan laju inflasi ini," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Muda mengatakan akan terus mengawal pendistribusian BBM ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) sehingga tidak ada lagi kasus penimbunan BBM di lapangan mengingat kebutuhan masyarakat cukup tinggi. Tentunya pengawalan BBM dan dari sisi law enforcement ini akan dibantu oleh pihak Polres Kubu Raya.
"Penyesuaian stok BBM ini akan difokuskan agar selalu tersedia bagi masyarakat, karena masyarakat Kubu Raya ini kan tetap butuh BBM untuk bertani, melaut dan sebagainya. Maka kita akan kawal semuanya termasuk stok BBM yang mesti terisi, yang mesti ada dan tidak boleh ada yang menyelewengkan itu agar masyarakat mendapatkan suplai yang pas," tegas Bupati Muda.