Kubu Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghadiri seremonial uji coba Muatan Lokal (Mulok) Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove, di SMPN 12 Sungai Raya pada Senin (5/9).
Penerapan mulok bagi SD/SMP di Kubu Raya ini merupakan "kepong bakol" atau gotong royong antara Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dengan World Agroforestry (ICRAF) Indonesia melalui proyek Peat‐IMPACTS bersama stakeholder lainnya.
Adapun sekolah yang terpilih untuk menerapkan muatan lokal tersebut sesuai dengan indikator yang ditetapkan yakni yang berada di lingkungan gambut, berada di lingkungan mangrove, dan berada di bukan lingkungan gambut dan mangrove dengan harapan para siswa dapat menerapkan pengetahuannya kepada masyarakat sekitar.
"Harapannya para siswa sebagai generasi muda akan terus mencintai dan peduli terhadap lingkungan gambut dan mangrove bukan hanya sebagai ilmu yang diserap, namun juga dapat diterapkan secara langsung,” ujar Muda.
Sebelum melakukan uji coba, tim pengembangan muatan lokal gambut dan mangrove telah melakukan bimbingan teknis sejak November lalu. Uji coba yang akan dilakukan menurut Ayub nantinya akan melihat sejauh mana tingkat efektivitas, kesesuaian dan efisiensi pada penerapannya di sekolah target yang sudah dipilih. Menanggapi hal tersebut, Bupati Muda berharap semua dapat memahami bahwa Mulok Pendidikan Lingkungan Gambut dan Mangrove memang dibutuhkan di Kabupaten Kubu Raya.
"Mengingat Kubu Raya memiliki banyak hutan mangrove dan gambut, jadi saya kira pengetahuan seputar gambut dan mangrove dibutukan terlebih bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan gambut dan mangrove dapat menjadi potensi baik untuk penerapan kegiatan ini," ujar Bupati Muda.
Lahan gambut dan hutan mangrove juga bagian dari potensi kearifan lokal di Kubu Raya, sehingga kedepannya masyarakat tidak lagi aneh dan asing dengan keduanya. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan hadiah lomba menyanyikan lagu Pesan Mendunia dan foto bersama.