Madiun – Masyarakat Kota Madiun majemuk. Setidaknya ada 24 suku dan etnis yang menempati Kota Pendekar. Pun, dengan beragam agama yang dipeluk. Biarpun begitu, Kota Madiun tetap aman, nyaman, dan kondusif. Hal itu tak terlepas dari peran semua pihaknya yang turut saling menjaga.
‘’Kota ini sudah sejak dulu selalu aman biarpun berbeda-berbeda. Ada gereja, klenteng, masjid, yang usia ratusan tahun dan tetap terjaga sampai saat ini. Itu menandakan masyarakat kita itu memiliki toleransi yang tinggi sejak dulu,’’ kata Wali Kota Madiun Maidi saat Sarasehan Dialog Kebangsaan Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Madiun 2022 di Lapak Obor Kelurahan Oro-Oro Ombo, Jumat (2/9).
Maidi menambahkan kerukunan itu wajib terus dijaga dan ditingkatkan. Oleh karena itu, dialog digelar untuk saling memberikan saran masukan. Selain itu, Pemerintah Kota Madiun juga terus berupaya memberikan fasilitas penunjang. Salah satunya, sarana ibadah.
‘’Saat ini sedang kita bangun enam tempat ibadah di satu tempat. Lokasinya di Sumber Umis. Ini akan sebagai perwujudan toleransi masyarakat kita tetap terjaga,’’ ungkapnya.
Kawasan sumber umis sisi barat memang akan menjadi lokasi Pahlawan Religi Center (PRC). Selain ada Musala Ka’bah sebagai lokasi wisata manasik haji, juga ada enam tempat ibadah. Wali kota berharap masyarakat dan wisatawan yang mungkin membutuhkan tempat ibadah di sela berwisata dapat dengan mudah menemukannya.
‘’Kota ini akan menjadi kota metropolis. Kota yang ramai. Harus tetap dijaga keamanan dan kenyamanannya. Kalau ada oknum-oknum yang berpotensi meresahkan harus segera diingatkan,’’ pungkasnya sembari menyebut NKRI harga mati.