Cibinong - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor jadikan tahun 2022 jadi momentum pemulihan ekonomi pariwisata di daerah setempat.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor terpilih Periode 2022- 2027 Juju Djunaedi saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM, Diskominfo Kabupaten Bogor, Kamis (1/9).
Sebagai Ketua PHRI Kabupaten Bogor terpilih, Juju langsung tancap gas melakukan pembenahan dan perubahan struktur serta menjalankan serangkaian agenda program kerja untuk kemajuan PHRI dan pemulihan ekonomi pariwisata di Kabupaten Bogor.
“Langkah pertama saya sebagai ketua PHRI Kabupaten Bogor adalah melakukan pembenahan dan perubahan. Dalam pembenahan tidak semuanya kita ganti kepengurusan tetap lama masih ada ditambah dengan yang baru, karena kita butuh kader-kader kedepannya,” ungkap Juju.
Ia menjelaskan, untuk program jangka pendek, PHRI Kabupaten Bogor akan menyiapkan kegiatan yang dikemas dalam Festival Puncak. Rencananya akan dihelat pada akhir tahun 2022 mendatang dengan menggandeng berbagai unsur, termasuk Pemerintah Kabupaten Bogor. PHRI Kabupaten Bogor akan tampil beda dengan berbagai programnya yang fresh. Kita ingin punya event tahunan yang bisa dikenal oleh masyarakat luas. Saat ini kami sedang diskusikan dalam waktu dekat, mungkin di akhir tahun dari 27 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.
“Kami akan gelar Festival Puncak dan akan bekerjasama dengan berbagai pihak. Selain itu, nanti akan banyak destinasi wisata lainnya yang akan kita buatkan program yang sama, dalam rangka pemulihan ekonomi pariwisata di Kabupaten Bogor,” ujar Juju.
Untuk diketahui, beberapa program juga akan disiapkan oleh PHRI Kabupaten Bogor untuk para anggota. Programnya antara lain kredit tanah untuk karyawan hotel yang ada di Kabupaten Bogor. Ini adalah program PHRI Kabupaten Bogor yang selama ini sudah berjalan, tinggal promosinya dan mungkin akan terjangkau bagi para karyawan.
“Kita membantu karyawan yang tidak punya tempat tinggal dan mereka akan punya tabungan untuk masa depan mereka. Kita di PHRI memfasilitasi, mengadakan suatu lahan tanah yang akan dibuat semacam rumah karyawan. Itu sistem pembayarannya di kredit dengan uang muka yang murah dan kredit yang terjangkau,” ungkap Juju.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PHRI Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto menyampaikan, PHRI Kabupaten Bogor juga memerlukan tenaga-tenaga muda yang bisa saling membantu PHRI Kabupaten Bogor dalam menjalankan program–programnya.
Menurutnya, perkembangan zaman dan era digital saat ini tentunya memerlukan tenaga-tenaga muda yang bisa membantu organisasi PHRI berkembang, ibaratnya kita yang senior ini di kepengurusan hanya mendampingi supaya mereka lebih maju.
“Jadi kita akan lepas ke teman-teman yang milenial ini. Ayo kita punya program seperti ini, kita ingin seperti ini, ayo kita bareng-bareng. Insyaallah sudah menjadi catatan kami ketika pengurus yang baru ini harus mengakomodir teman-teman milenial,” ujar Boboy.
Boboy menegaskan, keberlanjutan menjadi tantangan tersendiri dalam dunia pariwisata. Setelah dua tahun dihantam badai pandemi, masih banyak yang harus ditingkatkan dari pariwisata di Kabupaten Bogor. Ini menjadi tantangan juga buat kita. Bagaimana kita dari masa kritis karena pandemi bisa bertahan, sekarang boleh dibilang kita sedang masa pemulihan, recovery dari pandemi kemarin.
“Apa yang sudah kita rencanakan dulu gagal total, karena kita terhambat oleh pandemi. Mudah-mudahan dengan pandemi yang sudah mulai berangsur menurun, apa yang tadi dikatakan oleh ketua, bahwa kita ingin melaksanakan berbagai event,” tandasnya.