Pasuruan - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar Festival Mangrove di Penunggul Mangrove Park, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka festival tersebut dengan menanam sebanyak 1.000 bibit bakau.
"Kami mengajak seluruh pihak untuk bersedekah oksigen melalui kegiatan menanam bakau," katanya, dalam keterangan tertulis Diskominfo Jatim, Rabu (31/8).
Festival yang diagendakan rutin setiap tahun ini terselenggara sebagai implementasi kesepakatan bersama Pemprov Jatim dengan Yayasan Gajah Sumatera (YAGASU) tentang pemulihan ekosistem di Provinsi Jatim.
Menurut Khofifah, festival semacam ini dapat menjadi referensi bagi seluruh pihak dan elemen strategis di Jatim untuk bersama-sama menggencarkan gerakan menanam bakau demi menguatkan ekosistem alam dan daya dukung lingkungan.
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan seluruh negara kini sedang menghadapi perubahan iklim global yang menyebabkan berbagai bencana alam seperti banjir. Sedangkan bakau memiliki manfaat untuk menekan emisi gas rumah kaca dan karbon serta mampu menghasilkan oksigen lima kali lipat daripada pohon yang ditanam di darat.
Melalui Festival Mangrove, diharapkan mampu memberikan referensi penanaman di titik mana pun yang bisa dilakukan, tanpa perlu menunggu kapan waktunya, sebab perubahan iklim global terus terjadi dan efeknya melanda sejumlah negara di dunia.
“Jadi nanamnya bisa saja di Penunggul sini tapi efek oksigennya bisa ke seluruh dunia,” ujarnya.
Khofifah menegaskan komitmen untuk terus melakukan upaya pemulihan ekosistem bakau di wilayah pesisir Jatim.
"Upaya ini perlu terus digencarkan mengingat Jatim merupakan provinsi dengan luasan bakau terbesar di Pulau Jawa dan Bali," katanya.
Berdasarkan peta mangrove nasional tahun 2021 yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK), luas kawasan bakau di Jatim mencapai 27.221 hektare.
Sementara itu, total potensi bakau di Jatim yang terdata seluas 51.557 hektare, saat ini 47,26 persen dalam kondisi lebat, 46,07 persen kondisi sedang dan 6,66 persen kondisi jarang.
Menurut Khofifah, upaya penanaman yang melibatkan para pemangku kepentingan di Jatim sejak tiga tahun terakhir sampai dengan saat ini mencapai 1.367,77 hektare dengan bibit yang sudah ditanam sebanyak 5,08 juta batang.