Batang – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Batang mengedukasi anak agar cerdas menggunakan teknologi media sosial dengan cara humanis. Edukasi digelar secara dialog ringan, sehingga menimbulkan rasa nyaman dan makna nasionalisme serta mudah dipahami.
Kepala Badan Kesbangpol Batang Agung Wisnu Barata mengatakan, dalam menyampaikan pemahaman tentang nasionalisme kepada anak sedikit berbeda dibandingkan remaja maupun kalangan dewasa.
“Bahasa yang disampaikan juga yang mudah dimengerti anak. Yang penting pesan edukasi tentang cinta tanah air, rela berkorban tersampaikan dengan konteks sederhana,” katanya, usai menjadi narasumber Dialog Kebangsaan, di Pasar Minggon Jatinan, Hutan Kota Rajawali (HKR), Kabupaten Batang, Minggu (21/8).
Ia menilai, edukasi agar tepat dalam memanfaatkan media sosial sangat penting, karena mayoritas setiap saat aktivitas mereka dilakukan secara online.
“Kami tidak bisa memformat mereka, karena alam cepat sekali berubah. Sebagai orangtua kami hanya bisa mengarahkan anak, agar perilaku mereka lebih baik dari kita,” jelasnya.
Ia mengimbau, agar anak-anak tidak sekadar membagikan setiap kali mendapatkan tautan informasi.
“Jangan asal membagikan informasi, terutama yang isinya negatif. Anak-anak milenial harus bisa jadi pemimpin bukan sekadar pengikut, saat bukan konten harus yang positif, hindari yang berdampak negatif,” tegasnya.
Ia juga mengimbau agar orangtua dapat menjadi pribadi yang pandai dalam memberi teladan dalam pemanfaatan teknologi media sosial.
“Harusnya dimulai dari para pemimpin dan pejabat dalam memberikan teladan. Sebab rakyat kita selalu mencontoh perilaku pemimpinnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, masyarakat Indonesia mengadopsi sistem paternalis yang menghormati pemimpin.
“Kalau pemimpinnya memberi teladan yang baik masyarakatnya juga gampang, begitu pula sebaliknya. Pemimpin yang baik bukan hanya pintar berbicara, tapi harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata,” tandasnya.