Batang - Setelah hampir tiga tahun vakum karena pandemi COVID-19, Gelar Budaya Bahari Pesta Nyadran Nelayan Kabupaten Batang tahun ini kembali dilaksanakan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Klidang Lor, Kabupaten Batang, Senin (15/8).
Pesta nyadran dilepas langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki dan Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang Teguh Tarmujo.
Ketua DPC HNSI Batang Teguh Tarmujo mengatakan, kegiatan nyadran ini sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan rezeki kepada nelayan.
“Alhamdulillah saat ini sudah bisa dilaksanakan kembali acara yang sebetulnya sudah ada secara turun-temurun pesta nyadran ini,” ungkapnya.
Pesta Nyadran digelar di empat tempat, yakni Pantai Celong, Roban Barat, Roban Timur, dan yang terakhir di Klidang Lor.
Kegiatan ini sebagai sarana untuk mempertahankan budaya yang sudah diwariskan para leluhur dengan membawa kepala kerbau yang dihanyutkan ke laut. Simbol kepala kerbau yang dibawa karena punya arti untuk membuang sikap kebodohan untuk dihanyutkan ke laut agar terbuang tidak tinggal dijiwa para nelayan.
“Tinggal timbal balik adanya keberkahan yang diberikan kepada para nelayan Kabupaten Batang dari prosesi hari ini,” terangnya.
Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, kegiatan ini merupakan tradisi nelayan Kabupaten Batang yang harus tetap dipertahankan dan dilestarikan.
“Jika kita tidak melestarikan maka sejarah para leluhur kita akan hilang. Makanya tadi saya menyaksikan menaruh sesaji yang artinya rasa syukur dari para nelayan atas hasil tangkapan ikan selama ini,” jelasnya.
Bupati akan mendukung bagaimana para nelayan, baik pedagang, pengusaha, untuk bersama-sama dengan Pemerintah daerah untuk mengembangan dalam dunia perikanan, dan kami akan melayani dengan sebaik-baiknya tentu dengan potensi, kewenangan dan aturan yang ada.
Ia berharap pesta nyadran pada tahun mendatang semakin meningkat dan bisa menyejahterakan para nelayan Kabupaten Batang.