Kediri – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Kediri, Moh Ridwan mengungkapkan lebih dari 50 persen sapi yang terkena PMK sembuh, berkat pemantauan hewan ternak intens.
Ridwan di Kediri, Senin (18/7), menjelaskan, meski kasus PMK fluktuatif, pemantauan terus dilakukan secara intens. Maka dari itu, sebanyak 260 kasus, 185 dinyatakan sembuh dan 75 lainnya masih aktif. Meski begitu, angka kematian hewan akibat PMK di Kota Kediri nol.
"Perkembangan sampai hari ini yang sudah sembuh dan sudah tidak ditemukan kasus baru lagi di Kelurahan Bandar Lor, Ketami, Betet dan Rejomulyo. Jadi yang sakit tetap kita pantau ke lapangan. Biasanya kita pantau lima sampai sepuluh hari dan alhamdulillah semua yang kita tangani sembuh," jelas Ridwan.
Dalam penanganan PMK, jelasnya, para peternak di Kota Kediri sudah berpengalaman dalam menghadapi kasus serupa. Peternak kerap mengandalkan bahan baku alami baik dalam menangani penyakit di bagian mulut atau kaki.
Sementara itu, vaksinasi sangat efektif untuk pencegahan PMK, dibuktikan dengan hewan ternak yang sudah di vaksin tetap sehat walaupun hewan di sekitarnya terjangkit PMK karena kekebalan antibodi pada hewan ternak akan terbentuk setelah dua minggu vaksin.
Ridwan juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Kediri telah menyelesaikan vaksinasi hewan ternak tahap 1 sebanyak 500 dosis.
"Dari target vaksinasi PMK yang harus terselesaikan pada tanggal 7 Juli 2022, kita sudah menyelesaikannya sebelum itu dan untuk vaksin tahap selanjutnya masih menunggu jatah vaksin. Dari sekian sapi yang divaksin alhamdulillah hasilnya bagus," pungkasnya.