Jembrana - Pembangunan Sirkuit all in one di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, resmi dimulai. Sirkuit yang nantinya akan digunakan sebagai tempat terpadu atraksi budaya dan wisata, diharapkan dapat mengembangkan industri pariwisata, seiring dengan dibangunnya jalan tol tahun ini yang menghubungkan Bali barat dengan pusat kota.
Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, akhir pekan lalu.
"Tempat ini cikal bakal bomnya wisatawan datang ke Jembrana. Kita punya makepung adalah atraksi budaya satu-satunya. Ini budaya mahal, maka kita hadapi dengan siapkan sirkuit yang memadai. Inilah sirkuit all in one pengambengan tempat sekaa makepung mempertahankan adat dan budaya," papar bupati.
Lebih lanjut Bupati Tamba menjelaskan jika dibandingkan dengan daerah lain seperti obyek wisata di Kabupaten Badung, khususnya kecak dance yang ada di Uluwatu dapat menarik begitu banyak penonton, kendati dengan tiket masuk yang luar biasa.
"Nanti kita buatkan yang gratis juga, tapi juga kita siapkan paket khusus untuk wisatawan dengan perlakuan yang berbeda. Contohnya untuk atraksi mekepung. Kita buatkan yang lebih modern tidak seperti mekepung tradisional, sehingga tidak sampai menyakiti hewan dengan memukul hingga berdarah, karena yang juga ingin kita sasar atraksi khusus untuk wisatawan luar," kata Bupati Tamba.
Keberadaan sirkuit all in one nanti dikatakannya akan menjadi pusat atraksi budaya terpadu. Artinya, atraksi tidak hanya untuk tempat makepung saja, tapi seluruh atraksi budaya lainnya bisa dipentaskan disini.
"Termasuk festival-festival yang akan menjadi kalender pariwisata Jembrana. Kita siapkan ini untuk menunggu Jembrana emas tahun 2026," jelasnya.
Menurut bupati, momentum pembangunan sirkuit all in one itu seiring dengan pembangunan jalan tol yang tahapannya sebentar lagi akan dimulai groundbreaking. Diyakini bupati, pembangunan jalan tol akan mendorong masuknya investasi ke Jembrana.
"Setelah infrastruktur sudah bagus wisatawan akan datang ke Jembrana. Yang mereka cari dicari salah satunya atraksi budaya. Termasuk makepung, lomba layang-layang, pacuan kuda dan jegog. Di tempat ini akan dikelilingi oleh umkm, ekonomi akan bergerak. Sehingga saya harapkan setiap hari ada even disini tentunya dijadwakan agar jelas dengan kalender parisiwata," ujar Bupati Tamba.
Sementara itu, koordinator seka Mekepung, I Made Mara bangga dengan dimulainya pembangunan sirkuit all in one.
Dia berharap keberadaan sirkuit itu sebagai venue budaya terpadu mampu mengangkat budaya makepung jembrana bisa go internasional.
"Sehingga makepung bisa kita jual nantinya disandingkan dengan destinasi pariwisata lainnya. Kami harap pemerintah tetap membantu untuk perkembangannya nanti," kata Made Mara.
Dirinya menambahkan peletakan batu pertama ini menjadi awal yang baik bagi masyarakat Jembrana.
"Kami dari seka makepung sangat menyambut baik, maka dari itu kami hadir disini dengan pengurus menyaksikan bersama .Mudah-mudahan ini cepat terwujud dan bisa menjadi promosi kedepan jembrana menjadi jembrana bahagia dan jembrana emas," tuturnya .
Hal senada disampaikan ketua pelangi (Persatuan Layang Layang Indonesia Kabupaten Jembrana) I Made Tarma. Ia sangat berterima kasih telah disiapkan tempat dan ruang bagi penggemar layang layang tradisional di Jembrana.
"Ini yang pertama di Bali, di tempat lain belum ada. Biasanya kami mengadakan event disawah, banyak kendala bagi kami. Tempat ini , sebagai tempat dan ruang .Event ini akan kami teruskan akan kami hidupkan kembali diikuti peserta dari seluruh bali. Mengingat Jembrana berada paling barat dengan dengan jawa termasuk Banyuwangi juga akan kita undang nanti untuk mengikuti event layang-layang," pungkasnya