Manggarai - Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit menghadiri acara launching Kopi Pojok di Hotel Meruorah Labuan Bajo pada Jumat (8/7). Kopi Pojok merupakan bagian dari sosialisasi pemerintah agar Kopi Flores bisa dikenal oleh banyak orang.
Kegiatan launching diinisiasi oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) dan dihadiri oleh Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat.
Dalam sambutanya, Julie Laiskodat menjelaskan bahwa Provinsi NTT merupakan salah satu daerah penghasil kopi, dari 22 Kabupaten/Kota yang ada, 13 diantaranya mempunyai kopi yang memiliki keunikan dan cita rasanya masing-masing.
“Saat ini kita semua tahu persis Manggarai Barat menjadi kota super prioritas, super premium pariwisata-nya, sehingga bisa menjadi marketnya kopi-kopi kita. Itulah mata rantai ekonomi yang harus dijalankan," katanya.
"Selain itu, kalau seandainya kita hanya mensosialisasikan keberadaan kopi tapi kita tidak mengkonsumsi atau memakai produk sendiri, itu sama saja. Kitalah yang harus konsumsi terlebih dahulu sebelum kita menjual ke orang luar,” tambah istri Gubernur NTT itu.
Ia juga meminta agar pemerintah Kabupaten memberikan pelatihan barista kepada anak-anak muda, agar sajian kopi Manggarai sesuai dengan standar pasar.
Pada kesempatan itu, Julie juga meminta kepada semua General Manager hotel maupun restoran di Labuan Bajo agar menggunakan kopi dari NTT. Sebab menurutnya, selama ini kita mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membeli kopi dari luar, padahal kopi asli NTT memiliki cita rasa yang khas.
Namun ia menegaskan, standarisasi dalam bersaing harus terpenuhi, mulai proses produksi sampai pada penyajiannya.
"Hal ini supaya kita memang menyajikan yang premium. Jadi bukan hanya alamnya yang premium tapi kopi kita juga menjadi kopi premium," ungkapnya.
Dia berharap dengan adanya MPIG para bupati dapat membuat aturan agar semua petani wajib mengikuti MPIG untuk standarisasi.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi dan Yulianus Weng, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, Dirut BPOLBF Shana Fatina, para manajer hotel di Labuan Bajo, beserta undangan lainnya.