Martapura - Para pedagang kuliner di kawasan Pasar Belauran Martapura, Kalimantan Selatan mengeluh penghasilannya merosot dipicu mahalnya harga daging ayam potong dalam sepekan terakhir.
Di Pasar Tradisional Martapura Kabupaten Banjar harga per ekor ayam potong mencapai Rp65 ribu–Rp70 ribu per ekor.
“Kenaikan harga ayam potong ini tentu sangat berpengaruh terhadap pendapatan kami sehari-hari, karena satu ayam potong dapat diolah menjadi 50 tusuk sate, sedangkan harga per tusuknya cuma Rp2000, belum termasuk hitungan bumbu, saos dan lain sebagainya,” kata H Usai, salah seorang pedagang Rabu (1/7).
Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Banjar Dondit Bekti mengungkapkan mahalnya harga daging ayam potong disebabkan wabah COVID-19 pada Maret 2020 lalu berdampak turunnya daya beli masyarakat hingga 50 persen.
"Karena ayam broiler ini 100 persen di handel kemitraan, sehingga inti pihak Usaha Dagang (UD) pun melakukan depopulasi atau penurunan kapasitas sekitar 20 – 40 persen,” terangnya.
Dondit memastikan inti perusahaan mulai memulihkan depopulasi ke kapasitas normal. “Selama perusahaan inti saling berkomunikasi dan berkoordinasi dalam pendistribusian produknya, insayaallah tidak akan terjadi kelonjakan harga,” tuturnya. (Kominfo Banjar/zai/Syadi)