Kediri – Pemerintah Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur mengajak masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha 1443H/2022M.
Menindaklanjuti hal itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri berkolaborasi dengan Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Kediri, menggelar Sosialisasi Penyembelihan Hewan Ternak dan Pencegahan Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) kepada masyarakat di wilayah Kota Kediri.
Sosialisasi yang diadakan di gedung Aula Kelurahan Burengan tersebut menghadirkan 50 peserta dari takmir masjid dan peternak sapi serta kambing di wilayah Kota Kediri.
"Kita harus serius dalam menangani dan mewaspadai wabah ini karena virus PMK ini termasuk virus yang sangat cepat penyebarannya. Hewan yang sudah sembuh setelah terkena PMK saja, di dalam tubuhnya masih terdapat carrier PMK yang bersemayam hingga paling lama 2 tahun," ucap Kepala DKPP Kota Kediri Mohamad Ridwan di gedung Aula Kelurahan Burengan, Senin (4/7).
Ridwan juga berharap dalam sosialisasi tersebut para peserta juga paham cara penyembelihan hewan kurban yang benar sesuai syariat Islam.
"Saya himbau masyarakat tak perlu khawatir karena wabah PMK tidak menular ke manusia. DKPP Kota Kediri juga mengapresiasi jika ada pihak-pihak yang ikut membantu Pemkot Kediri memberikan penyuluhan wabah PMK ke masyarakat. Semoga dengan sosialisasi ini masyarakat lebih tahu cara menyembelih hewan kurban yang benar sesuai syariat Islam," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil mengatakan, sosialisasi yang diberikan semestinya nanti dapat membuat masyarakat teredukasi dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban di tengah wabah PMK.
"Para peserta nanti saya harap dapat belajar dari para ahli yang memang kompeten di bidangnya. Semoga dalam perayaan Idul Adha nanti kita dapat melaksanakan dengan aman dan lancar, serta wabah PMK ini dapat segera berakhir,” pungkas Abu Bakar.