Batang – Dinas Kelautan Perikanan Dan Peternakan (Dislutkanak) Kabupaten Batang baru saja menerima kiriman 3.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Kementerian Pertanian RI. Sasaran utama vaksin PMK yakni 23.000 ternak sapi yang belum terpapar virus dan berada di zona hijau di antaranya Desa Kalipancur Kecamatan Blado, Desa Kalisari dan Pacet Kecamatan Reban.
Kepala bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dislutkannak Batang Syam Manohara mengatakan, target awal yang menjadi sasaran vaksinasi adalah ternak khusus sapi perah, pembibitan yang ada di peternakan rakyat.
“Dan yang tidak kalah pentingnya adalah ternak yang kondisi tubuhnya sehat dan berada di desa dengan zona hijau. Artinya dalam desa tersebut tidak ada satu pun ternak yang terpapar PMK,” katanya, saat dihubungi melalui WhattsApp, Sabtu (25/6).
Ia menerangkan, untuk takaran dosis yang diberikan sebanyak 2 mililiter tiap ekornya. Secara keseluruhan ada 200 mililiter untuk 100 ekor sapi. Vaksinasi digelar 6 hari dalam sepekan.
Ia menargetkan tiap harinya 300 – 500 ekor sapi yang divaksinasi.
“Targetnya 3 ribu dosis vaksin di tahap pertama akan selesai sebelum Iduladha. Nantinya vaksin yang diberikan berupa dosis pertama, kedua dan Booster,” tegasnya.
Ia menambahkan, untuk penambahan dan pemeriksaan ternak yang terindikasi PMK sebanyak 712 ekor.
“Penambahan harian sebanyak 18 ekor. Tingkat kesembuhan sudah 272 ekor, khusus hari ini tidak ada kesembuhan karena kehabisan antibiotik,” ungkapnya.
Salah satu peternak sapi, Margiono dari Desa Pacet, Kecamatan Reban mengatakan, sebelum divaksinasi ternak sapi diberikan ramuan tradisional berupa kunyit untuk mencegah PMK.
“Di desa kami belum ada ternak yang terpapar PMK. Alhamdulillah ternak saya hari ini sudah divaksin, sehingga bisa terbebas dari PMK,” harapnya.
Ia memastikan, PMK tidak mempengaruhi penjualan ternak karena pembeli langsung datang ke kandang tanpa melewati perantara.
“Vaksinasi pada ternak akan meningkatkan kepercayaan pembeli karena sapi benar-benar terbebas dari PMK,” pungkasnya.