Martapura - Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar terus berupaya meningkatkan keamanan informasi, salah satunya dengan melakukan peningkatan kesadaran terhadap keamanan informasi (cyber security awarness).
Hal tersebut disampaikan Kepala DKISP Kabupaten Banjar M. Aidil Basith, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Keamanan Informasi, di Aula Kantor DKISP, Selasa (14/6).
Basith mengatakan, pada tahun 2021 telah terjadi kebocoran data penduduk yang ada pada data BPJS sebanyak 279 juta data, dan pada tahun 2020 terjadi kebocoran data pelanggan Tokopedia sebanyak 91 juta data.
”Hal ini menjadi latar belakang mengapa perlu dilaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran betapa pentingnya keamanan informasi, baik pribadi maupun pemerintah daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Abdul Hafiz dari Diskominfo Provinsi Kalsel yang menjadi narasumber, menjelaskan tentang kerentanan insiden siber pada kegiatan akses internet.
”Banyaknya pengguna internet di Indonesia yang menggunakan akses handphone maupun perangkat komputer, ditambah masih rendahnya kesadaran akan pentingnya keamanan informasi, maka semakin besar pula risiko terjadinya insiden siber yang dapat merugikan individu maupun instansi,” ungkapnya.
Risiko keamanan informasi yang mungkin terjadi, jelas dia, diantaranya gangguan dan perusakan perangkat keras dan elektronik, pencurian dan manipulasi data dan informasi serta penipuan online.