Batang - Tradisi sedekah bumi adalah ritual tradisional masyarakat yang populer di Indonesia khususnya Pulau Jawa. Batang adalah salah satu kabupaten yang masih meneruskan tradisi ini. Khususnya di Desa Kecepak, Kecamatan Batang.
Hal itu disampaikan secara langsung oleh Kepala Desa Kecepak Ahmad Ahsari, saat membuka Kirab Budaya Sedekah Bumi di Depan Balai Desa Kecepak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Minggu (5/6).
Kepala Desa Kecepak Ahmad Ahsari menyampaikan, rangkaian acara sedekah bumi Desa Kecepak diawali kirab budaya dilanjutkan siangnya pagelaran wayang among tani.
Kemudian, sorenya tasyakuran yang dilakukan warga dan malam hari dilanjutkan pagelaran wayang golek dengan lakon canus mangkat kaji.
“Sedekah bumi di bulan legenan dilakukan untuk wujud rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa setelah menerima hasil bumi yang melimpah di desa ini. Tradisi ini sudah berlangsung secara turun menurun dari nenek moyang,” jelasnya.
Sedekah bumi terakhir dilaksanakan tahun 2018 karena pada tahun 2019 ada pemilihan kepala desa dan tahun 2020 masih dalam kondisi pandemi COVID-19, jadi ditiadakan sementara hampir lima tahun dan baru tahun ini bisa dilaksanakan kembali.
Kegiatan ini, lanjut dia, dimeriahkan masyarakat Desa Kecepak bisa dibilang 90% semuanya ikut berpartisipasi. Apalagi kirab budaya sudah dilakukan turun-temurun pada setiap generasi penerus di desa.
“Makanya, tadi bisa dilihat anak-anak kecil sudah kita ikutkan pada kirab budaya dan mereka senang sekali bisa berpartisipasi dengan memakai pakaian adat nusantara,” terangnya.
Uniknya untuk tahun ini kirab budaya kita lombakan, jadi pada akhir arak-arakan keliling ada penampilan setiap peserta yang mengikuti kirab budaya agar kegiatannya semakin meriah dan masyarakat semakin bersemangat mengikuti acara ini.
"Sedekah bumi yang kita arak keliling tadi semua hasil bumi di Desa Kecepak seperti ketela, sayuran, buah-buahan dan kelapa. Pada tahun ini kita menyiapkan 2 gunungan hasil bumi," tandasnya.