Cirebon - Kementerian BUMN siap membantu Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dalam mengentaskan masyarakat prasejahtera. Caranya, dengan memberikan modal usaha kepada warga kurang mampu, sehingga bisa mengangkat perekonomian.
Staf Khusus III Kementrian BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan, pihaknya terus mengejar target UMKM melalui perusahaan yang termasuk kedalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini, jumlah UMKM binaan BUMN mencapai 103 ribu.
"Target 150 ribu hingga 200 ribu UMKM di wilayah Kabupaten Cirebon. Kita akan bantu pemerintah menghilangkan masyarakat prasejahtera dengan bantuan modal usaha ini," ujar Arya, usai membuka Pasar Rakyat dan Bazaar Murah UMKM BUMN di Stadion Ranggajati, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jumat (3/6).
Dijelaskan Arya, ada beberapa persoalan yang akan dihadapi pengusaha kecil selama ini, seperti permodalan dan marketing. Oleh sebab itu, perusahaan BUMN sebagai pengampu tentu akan memberikan solusi, sehingga para pengusaha kecil dapat berkembang.
"Setiap BUMN ini punya binaan UMKM. Ada rumah UMKM juga yang merupakan binaan, sehingga bisa ada beberapa solusi yang kita berikan kepada mereka (pengusaha kecil)," tambahnya.
Bukan hanya itu saja, dirinya juga tengah mengupayakan adanya pojok UMKM di setiap stasiun, untuk dijadikan tempat para pelaku usaha binaan BUMN memamerkan produknya. Nantinya, tempat tersebut tidak dipungut biaya sewa.
"Saya mungkin akan berkomunikasi dengan Direktur KAI, agar rencana tersebut bisa terlaksana. Kita juga sudah mendorong BRI untuk bisa mempermudah pinjaman melalui KUR, sehingga nantinya para pengusaha binaan bisa meningkatkan modalnya," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon Imron mengaku senang adanya informasi tersebut. Dirinya mengaku, Pemkab akan siap berkolaborasi dengan siapapun, guna mengentaskan kemiskinan.
"Nanti kita akan siapkan data yang dibutuhkan, sehingga bantuan yang akan digulirkan bisa tepat sasaran. Saya berterima kasih kepada Kementrian BUMN yang telah membantu warga Kabupaten Cirebon," tandasnya.