Kubu Raya - Ketua TP PKK Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rosalina Muda mengharapkan kepada semua ketua TP PKK kecamatan dan desa agar fokus memperkuat gerakan 'kepong bakol' (gotong royong) pemberdayaan di setiap rumah tangga.
“Langkah ini merupakan suatu hal yang sangat penting, karena setiap TP PKK kecamatan dan desa harus bisa melaksanakan tanggung jawabnya untuk mengayomi dan melakukan gerakan-gerakan pemberdayaan rumah tangga," kata Rosalina Muda di Sungai Raya, Kamis (2/6) pagi.
Rosalina juga mengharapkan TP PKK kecamatan dan desa harus menjadi mitra bagi pemerintah, baik di kabupaten maupun di kecamatan dan desa, karena program unggulan PKK itu berdasarkan dengan program yang ada di pemerintah pusat.
“PKK harus fokus terhadap program kerja terakit bagaimana mengatasi stunting, di masa pandemi ini bagaimana merubah pola prilaku masyarakat agar lebih taat pada protokol kesehatan (prokes) dan menggencarkan vaksinasi, agar target capaian vaksinasi di seluruh kecamatan Kabupaten Kubu Raya ini bisa mencapai 100 persen”, ujarnya.
Dirinya menyampaikan, TP PKK mulai dari tingkat kecamatan sampai di tingkat Dasa Wisma (RT) agar mampu memberikan pemahaman dan edukasi supaya setiap anak usia 6 tahun sampai lansia bisa diberikan vaksinasi COVID-19.
“TP PKK tidak bisa bekerja dan bergerak sendiri, tentunya setiap TP PKK perlu pendampingan dari bupati, Camat, kepala desa dan RT agar mendukung kegiatan gerakan PKK ini, karena tugas dan tanggung jawab mereka sangat luas, agar bagaimana semua program yang ada di pemerintah daerah itu terliterasi dan tersampaikan langsung ke masyarakat," jelas Bunda PAUD Kabupaten Kubu Raya ini.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menilai,m gerakan PKK itu merupakan gerakan yang sejatinya sudah inheren (menyatu padu), karena tanpa gerakan-gerakan, apalagi gerakan yang menyangkut masalah rumah tangga, program PKK tidak akan bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang sudah diprogramkan.
“Makanya di Kubu Raya berusaha mempermudah dengan beberapa narasi dan diksi yang lebih ‘mendarat’ (bisa dirasakan langsung masyarakat). Makanya kita tidak menggunakan rumus yang sangat sederhana. Ada lima rumus dalam cara kita memperkuat, yaitu fokus, masif, mendarat, terukur dan berdampak," kata Muda Mahendrawan.
Menurutnya, dengan lima rumus itu merupakan sesuatu yang sangat sederhana sehingga tidak terlalu banyak hal yang normatif, tapi langsung menukik atau straight to the point (langsung ke persoalannya) dan tidak hanya di awang-awang.
“Dengan gerakan yang dilakukan ini bertujuan agar semuanya berinisatif, sehingga yang tidak mau menjadi mau, yang tidak peduli menjadi peduli. Untuk itu diharapkan mindset (pola fikir) kita agar gerakan ini bisa langsung menjadi penguat energi yang luar untuk mensukseskan dan membuat capai pemerintah itu bisa tercapai dan terkejar dengan cepat," pungkasnya.