Singkawang - Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat M Munsif mewakili Gubernur Sutarmidji meresmikan Kantor Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Wilayah Kalbar di Kecamatan Singkawang Barat, Rabu (24/6).
“Pinsar sudah berkiprah secara nasional menghimpun seluruh insan perunggasan yang bukan hanya broiler, bahkan unggas-unggas lokal kita seperti itik, ayam kampung, ayam buras, burung puyuh dan sebagainya,” katanya.
Munsih menegaskan kehadiran Pinsar penting dan sangat membantu pemerintah, karena tugas untuk membangun peternakan tidak mungkin dikerjakan oleh pemerintah saja, sehingga diperlukan mitra.
“Terlebih di pemerintahan punya keterbatasan tetapi dengan adanya kebersamaan dari organisasi yang menghimpun para peternak ini maka pemerintah akan lebih mudah mengkonsolidasikannya,” ujarnya.
Munsih mengatakan, prospek di Kalimantan Barat untuk unggas sangat bagus, bahkan secara regional Kalimantan kalau untuk telur, Kalbar posisi dua setelah Kalimantan Selatan.
“Selisihnya sedikit saja, kalau Kalsel bisa menghasilkan telur sebanyak 110 ribu ton, kita di Kalbar bisa menghasilkan 80 ribu ton per tahun,” jelasnya,
Dirinya menjelaskan untuk telur, dominan banyak dihasilkan di sekitar Singkawang dan Mempawah, ditambah kebutuhan konsumsi telur khususnya di Kalbar cukup tinggi.
“Karena berdasarkan survei dari BPS, jika konsumsi telur oleh masyarakat Kalbar sudah naik 60 persen dari tahun 2017-2020,” jelasnya.
Semantara itu, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan, Pinsar Indonesia merupakan perkumpulan pelaku usaha peternakan unggas berskala nasional.
“Tujuan didirikannya Pinsar Indonesia adalah terciptanya stabilitas usaha peternakan unggas dan pengembangan perunggasan rakyat,” katanya.
Tjhai menjelaskan, Pinsar Indonesia terdiri dari pelaku usaha peternakan unggas, yaitu peternak petelur, ayam pedaging dan unggas lokal. Yang mana merupakan perorangan, koperasi maupun perusahaan yang bergerak dibidang produksi, pemotongan, pengolahan dan pemasaran hasil unggas sebagai bahan baku.
“Potensi peternakan di Singkawang yang sangat besar ini tentu saja dapat menjadi sumber penyediaan kebutuhan protein hewani di Kalbar pada umumnya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pinsar Wilayah Kalbar Budiman mengatakan, segenap pengurus Pinsar akan berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan telur dan daging di Kalimantan Barat.
“Di era tatanan hidup baru ini kami di pengurus Pinsar akan menata diri dan berbuat maksimal supaya bisa memenuhi harapan masyarakat di Kalbar,” katanya.