Batusangkar - Bupati Eka Putra dan Wakil Bupati Richi Aprian bersamaan hadir untuk mendengarkan paparan Laporan Akhir Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Tanah Datar 2022 - 2025 oleh Tim Tourism Development Center (TDC) Andalas University dipimpin Heru Aulia Rahman, di Indojolito Batusangkar, Selasa (17/5).
Heru dalam paparannya mengatakan, setidaknya ada tiga output yang ingin dicapai dalam rancangan itu diantaranya, yajni melahirkan rancangan induk pembangunan kepariwisataan, peta zonasi pariwisata dan melahirkan naskah dan draft rancangan Peraturan Daerah tentang Kepariwisataan. Sedangkan untuk objek wisata, tambah Heru, Tanah Datar memiliki empat jenis kepariwisataan yang berpotensi untuk dikembangkan.
"Tanah Datar memiliki wisata adat dan budaya, wisata alam, wisata minat khusus dan wisata lainnya yang sangat beragam dan memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan menjadi penyumbang pendapatan asli daerah (PAD)," terangnya.
Heru juga memaparkan hasil observasi kondisi amenitas (fasilitas diluar akomodasi) dan aksesibilitas (ukuran kemudahan dalam melakukan perjalanan) komponen wisata Tanah Datar.
"Dalam aksesibilitas meski kondisi jalan cukup baik, namun beberapa titik kondisi jalan rusak. Angkutan umum tidak tersedia, hanya mengandalkan ojek, serta beberapa destinasi wisata masih kurang bahkan tidak memiliki petunjuk arah. Sedangkan Amenitasnya, belum semua objek wisata memiliki pojok kuliner, cinderamata, bahkan tidak memilki toilet," ungkapnya.
Tentunya, ungkap Heru, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pariwisata di Tanah Datar, butuh dukungan Pimpinan Daerah bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Di kesempatan itu, Bupati Eka Putra menyampaikan, dari paparan tim TDC bisa dilihat beberapa faktor yang memang diharapkan untuk segera dibenahi dan ditingkatkan kualitasnya.
"Kenyamanan para wisatawan selama berkunjung ke Tanah Datar menjadi perhatian utama, sehingga kita berharap para wisatawan yang datang ke Tanah Datar tidak hanya sekali namun berulang kali dan kalau bisa juga menginap," katanya.
Dalam menciptakan kenyamanan bagi wisatawan, tambah Eka, dirinya telah melihat secara langsung ke lapangan dan meminta agar dinas terkait untuk mengkoordinir seluruh destinasi wisata yang ada di Tanah Datar.
"Ada 10 destinasi wisata unggulan Tanah Datar dan di bawah binaan pemerintah daerah, di lokasi objek wisata toilet harus bersih dan harum, petugas wisata maupun parkir harus ramah melayani dan warung makan ataupun kuliner harus mencantumkan harga makanannya," ujarnya.
Sementara itu, Wabup Richi Aprian menanggapi penyampaian Tim TDC, disamping sepakat dengan bupati. Ia menambahkan dalam menyusun rencana induk pariwisata Tanah Datar diharapkan tidak menghilangkan konsep Tanah Datar sebagai pusat budaya Minangkabau.
"Tim TDC diharapkan juga mengkaji arah pariwisata Tanah Datar sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki, namun tentunya juga berpedoman bahwa Tanah Datar merupakan pusek jalo pumpunan ikan, dengan artian adalah pusat budaya dan merupakan asal muasal orang Minangkabau," katanya.
Turut hadir, Sekda Tanah Datar Iqbal Ramadi Payana, Staf Ahli Bupati Abrar Ermon Revlin dan Desi Trikorina, Asisten II Abdul Hakim, Kadis Pariwisata Hendri Agung Indrianto, Kadis Perhubungan Nusyirwan, Kadis Koperindag Hendra Setiawan, Kadis PMTSP Naker Zarratul Khairi, Kepala Bapperlitbang Alfian Jamrah, Kabag Perekonomian Masni Yuletri, dan undangan lainnya.