Cirebon - Bupati Imron mengukuhkan Forum Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Kabupaten Cirebon yang diketuai Kepala Dinas Sosial Iis Krisnandar, di objek wisata Woodland, Kabupaten Kuningan, Kamis (19/5).
Bupati berharap dengan sudah adanya Forum Puskesos, validasi data untuk orang miskin di Kabupaten Cirebon bisa lebih sinkron.
"Saya menyimpan harapan besar dengan adanya pengukuhan forum Puskesos ini. Karena selama ini, data orang miskin di Kabupaten Cirebon tidak sinkron," kata Imron.
Imron menyebutkan, sebetulnya saat COVID-19, ternyata data masyarakat penerima bantuan se-Indonesia memang kurang valid. Justru dengan adanya forum tersebut, validasi data akan semakin cepat dilakukan, bantuan yang diberikan akan tepat sasaran," ungkap bupati.
Dirinya tidak mempermasalahkan jika belakangan ini sempat terjadi adanya masyarakat yang mampu malah mendapatkan bantuan. Bahkan ada juga data anggota dewan dan ASN, menerima bantuan yang sama dengan warga miskin. Kesalahannya, karena ada pada validasi data yang tidak sinkron.
"Kesalahan bukan ada pada penerima bantuan yang dianggap tidak layak, tapi ini dikarenakan data yang tidak sinkron. Dengan adanya forum ini, saya yakin, kedepan data akan lengkap dan penerima bantuan sesuai dengan harapan," paparnya.
Hal senada dikatakan Wabup Cirebon Wahyu Tjiptaningsih. Menurutnya, kemiskinan adalah PR (pekerjaan rumah) bersama. Untuk itu, pihaknya bertekad pada tahun 2024 kemiskinan sudah tidak ada lagi di Kabupaten Cirebon. Ia menyebut, masalah kemiskinan adalah multisektor dan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Dinsos Kabupaten Cirebon.
"Menanggulangi kemiskinan itu tidak bisa sendiri. Keberadaan Puskesos perannya sangat penting. Untuk itu, mari bekerjasama, karena ini masalah bersama. Tahun 2024 jangan sampai ada lagi kemiskinan di Kabupaten Cirebon," ujar Ayu, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Kadinsos Kabupaten Cirebon Iis Krisnandar menilai pengukuhan Forum Puskesos Kabupaten Cirebon merupakan hal yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan Dinas sosial bermitra dengan pendamping PKH yang berjumlah sekitar 371 pendamping.
Puskesos saat ini, tambah Iis, jumlahnya ada 1.696 orang, karena satu desa jumlahnya ada empat orang. Dengan adanya keterlibatan Puskesos di desa, proses Verifikasi Faktual saat ini sedang dimulai. Dengan sendirinya lambat laun bantuan akan tepat sasaran, karena datanya pasti valid.
"Mudah-mudahan setelah verval (verifikasi dan validasi), semua bantuan bisa tepat sasaran. Malahan saat ini, justru rekan- rekan Kemensos malah keteteran, karena Dinsos selalu update data," tandasnya.