Labuan Bajo - Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyelenggarakan sosialisasi protokol kunjungan wisata alam dan booking online melalui video conference dengan para stakeholder setempat, Jumat (26/6).
Sosilisasi ini diselenggarakan terkait Surat Edaran Direktur Jenderal KSDAE Nomor: SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020 tanggal 23 Juni 2020 perihal Arahan Pelaksanaan Reaktivasi Bertahap di Kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Suaka Margasatwa untuk Kunjungan Wisata Alam Pada Masa New Normal Pandemi COVID-19.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Lukita Awang Nistyantara mengatakan, hari ini Dirjen KSDAE mengeluarkan surat nomor: S. 491/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020 tanggal 25 Juni 2020 terkait persetujuan dan arahan reaktivitas bertahap di kawasan taman nasional, taman wisata alam dan suaka margasatwa untuk kunjungan wisata alam pada masa new normal pandemi COVID-19.
Dikatakannya, surat tersebut sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal KSDAE Nomor: SE.9/KSDAE/PJLHK/KSA.3/6/2020 tanggal 23 Juni 2020 yang lalu, kemudian kunjungan kerja Gubernur NTT Viktor Laiskodat beberapa waktu lalu untuk melihat secara langsung pelaksanaan new normal di Kabupaten Manggarai Barat.
"Gubernur NTT Viktor Laiskodat meminta Pemkab Manggarai Barat untuk segera membuka objek wisata untuk menggerakkan perekonomian masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Oleh karena itu kami berencana akan membuka kembali kawasan TNK secara bertahap," katanya.
Lukita menjelaskan sejumlah tahapan pembukaan Taman Nasional Komodo (TNK) diantaranya melakukan simulasi pelayanan pengunjung pada 29 Juni - 5 Juli 2020 dengan mengujiobakan situs booking online pada tautan http://labuanbajoflores.id/online-booking/public yang dibangun bersama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF).
Selanjutnya, tambah Lukita, yakni pembukaan fase kesatu pada 6 Juli 2020 dengan target pengunjung lokal Manggarai Baratbdengan kuota pengunjung di setiap situs wisata daratan 25 orang/hari dan selam dengan kuota 5 (lima) kapal/hari/situs.
"Pembukaan fase kedua dan seterusnya akan dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan setelah mendapat persetujuan dari Dirjen KSDAE KLHK dengan memperhatikan protokol kunjungan wisata alam TNK," jelasnya.
Sementara itu, Dirut Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina menjelaskan, pengembangan booking online terpadu dimaksudkan untuk mengintegrasikan objek wisata yang ada di dalam TNK dan destinasi lain di wilayah Manggarai Barat.
"Pengembangan booking online akan memudahkan wisatawan untuk mengenal dan mengetahui pilihan-pilihan destinasi yang beragam, sehingga mengurangi tekanan atau konsentrasi wisatawan ke TNK dan juga meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat untuk lokasi-lokasi baru yang tidak kalah menariknya," ucapnya.
Shana menegaskan, situasi new normal menuntut kita untuk melakukan pengaturan jumlah kapasitas dan kerumunan, tentunya sejalan dengan kenyamanan berwisata sesuai dengan rencana menghadirkan kualitas wisata pengalaman premium di Labuan Bajo.