Rohul - Bupati Rokan Hulu (Rohul) Sukiman memastikan stok bahan pangan khususnya beras dalam keadaan aman menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi. Hal itu dikatakan Sukiman saat mengikuti rapat dengan Gubernur Riau Syamsuar.
Gubernur Syamsuar menjelaskan, beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam pelaksanaan Idul Fitri, seperti ditekankan Presiden Joko Widodo, yakni menjamin kesediaan barang pokok di masyarakat, kemudian ketersediaan BBM, pasokan listrik, serta berkaitan dengan telekomunikasi yang diharapkan pula tidak terputusnya jaringannya.
"Kemudian ini juga berkaitan dengan kelancaran operasional di bandara, ini kami juga mohon kejelasan dari Angkasa Pura yang mudah-mudahan tidak ada kendala, kemungkinan biasanya ini tambah armadanya," tambahnya.
Berikutnya, gubernur juga menginstruksikan perlu dilaksanakan aturan mobilitas, diharapkan agar tidak ada kemacetan-kemacetan, baik dalam perjalanan maupun di wilayah Kota Pekanbaru ini.
"Untuk di Pekanbaru misalnya mal, tempat-tempat perbelanjaan yang sekarang ada di Kota Pekanbaru, mudah-mudahan tidak terjadi kemacetan-kemacetan, barangkali yang akan mengganggu kenyamanan orang berbelanja untuk orang mempersiapkan lebaran ini," tutupnya.
Sementara itu, Bupati Sukiman mengatakan, Pemkab Rohul siap melaksanakan arahan Presiden dan Gubenur dalam rangka menyambut Lebaran. Ia menegaskan Pemkab Rohul sudah menyiapkan ketersediaan sembako dan memastikan arus mudik berjalan aman dan lancar.
“Kita siapkan Satgas Operasi Ketupat yang terdiri dari Kepolisian dari TNI Satpol PP dan Dishub, Ormas dan Pramuka. Dalam rangka mencegah terjadinya suatu insiden yang mengakibatkan lalu lintas tidak berjalan lancar. Kemudian masalah BBM di Rohul mulai sekarang sudah tidak ada lagi antrian panjang di SPBU karena mendapat pengawasan oleh Tim Satgas,” ujarnya.
Lanjut Sukiman, masalah bahan pokok di Rohul juga tidak mengalami kendala. Pemkab Rohul masih punya ketersediaan untuk beras sebanyak 747 ton beras, dalam rangka menghadap Lebaran. Termasuk minyak goreng dan gula masih ada ketersediaan 1.300 Ton. Yang ada masalah dengan ada pelarangan ekspor CPO harga sawit masyarakat menurun.
“Semoga kebijakan ekspor ini tidak terlalu lama, karena berdampak kepada petani sawit di Rohul,” pungkasnya.