Surabaya - Momentum Peringatan Nuzulul Qur'an mengajak kepada umat manusia khususnya umat Islam untuk mengaktualisasikan tentang literasi iqra' (baca) dalam segala aspek kehidupan yang cakupannya sangat luas sekali.
Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Nuzulul Qur'an yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Jatim, di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Senin (18/4) malam.
"Kita memperingati malam Nuzulul Quran tentu diantara kita semua diingatkan kembali tentang literasi iqra. Iqra tentu sangat dekat dengan dunia pendidikan, oleh karena itu pada malam hari ini kami ingin menyampaikan, literasi di dunia digital harus dibangun dengan pencerdasan dan kearifan yang luar biasa. Literasi di bidang finance dan literasi untuk kesejahteraan masyarakat juga demikian, sehingga menterjemahkan Iqro spektrumnya menjadi sangat luas," terang Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Sebelumnya, Khofifah juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) yang tergabung dalam kesenian hadrah Al Banjari Cinta Rebana yang mengiringi pembacaan sholawat acara Peringatan Nuzulul Qur'an, tampilan ini menjadi cerminan keberseiringan makna dari motto Iman dan Taqwa tetapi juga dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sehingga akan melahirkan mahasiswa ilmuwan yang religius.
"ITS yang sudah mengirim tim nasyid, tim shalawat yang luar biasa. Terima kasih inilah sebetulnya keberseiringan antara Imtaq dan iptek yang akan menjadi mereka ilmuwan yang religius," ujarnya.
Tentang pemberian hadiah umroh kepada wajib pajak patuh di Jawa Timur melalui pengundian untuk 16 orang pemenang, dalam acara ini dijelaskannya, ini merupakan cara untuk mendorong masyarakat patuh. Selain hadiah umroh kepada wajib pajak patuh kendaraan bermotor, juga dilakukan melalui program diskon dan pemutihan. Menurut catatan Kementerian Dalam Negeri, Jawa Timur merupakan provinsi di Indonesia dengan Pendapatan Asli Daerah tertinggi secara presentatif.
"Pendapatan Asli Daerah seluruh provinsi di Indonesia tertinggi secara presentatif adalah Provinsi Jawa Timur, Alhamdulillah banyak sekali provinsi yang lain yang kemudian studi banding ke Jawa Timur, apa yang dilakukan oleh Jawa Timur, karena kita banyak memberikan diskon, masih ada undian, ternyata secara presentatif kita tertinggi, tentu ini kita harapkan keberseiringan pada proses peningkatan kesejahteraan masyarakat, bahwa semakin tinggi pendapatan tentunya harus semakin banyak diteruskan untuk kesejahteraan masyarakat," urainya.
Usai sambutan Gubernur Khofifah, acara dilanjutkan dengan Tausiyah Hikmah Nuzulul Qur'an yang disampaikan oleh Dai Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta.
Hadir dalam acara ini, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Unsur Forkopimda, Pj Sekdaprov Wahid Wahyudi, Kepala OPD, Bupati - Walikota, Ketua PWNU KH Marzuki Musta'mar, perwakilan PW Muhammadiyah dan organisasi massa keagamaan lainnya, Ketua Muslimat NU Jatim, Masruroh Wahid dan juga hadir Ipang Wahid putra mendiang KH Salahuddin Wahid (Gus Solah), serta ribuan jamaah yang hadir di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya maupun yang mengikuti secara virtual, antara lain melalui kanal Multi Media Center (MMC) Live Streaming Dinas Kominfo Jatim.