Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuka Posko Lebaran Jalan Provinsi di beberapa titik pada masa arus mudik hingga balik menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Ini untuk memudahkan sekaligus memperlancar perjalanan pemudik," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin (18/4).
Posko-posko tersebut didirikan di semua kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bina Marga dengan penanggung jawab diserahkan ke masing-masing daerah.
UPT Bina Marga itu tersebar di Bojonegoro, Madiun, Pacitan, Mojokerto, Kediri, Surabaya, Malang, Pamekasan, Probolinggo, Banyuwangi dan Jember.
Di setiap posko juga disiapkan alat berat yang siap digunakan 24 jam, seperti wheel loader, bulldozer, dump truck, gergaji mesin, tandem roller 2 ton dan alat berat lainnya.
"Semoga mudik lebaran nanti lancar, aman, sehat, selamat, dan tertib,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Yang tidak kalah pentingnya, kata dia, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan dan sudah vaksin booster atau penguat.
“Kami minta sungguh-sungguh Jangan pernah abaikan protokol kesehatan saat berkumpul bersama keluarga tercinta,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Untuk memperlancar vaksinasi bagi pemudik, Forkopimda Jatim menyediakan sebanyak sembilan gerai vaksinasi COVID-19 di sejumlah titik perbatasan provinsi untuk masyarakat yang belum melakukan suntik dosisi ketiga.
"Ada sembilan titik perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian, nanti di Banyuwangi Jawa Timur dengan Bali itu juga kami siapkan," tutur Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta.
Perwira tinggi Polri berpangkat bintang dua tersebut mengatakan, nantinya petugas vaksin tak hanya dari kalangan kesehatan kepolisian, juga dari TNI maupun dinas kesehatan.
"Sehingga intinya lintas provinsi itu sudah pasti ada titik untuk melakukan pos pelayanan booster," kata mantan Kapolda Kalimantan Selatan tersebut.
Selain itu, Kapolda Jatim juga menyampaikan, untuk masyarakat agar menginstal aplikasi PeduliLindungi demi memudahkan masyarakat dalam perjalanan maupun berkunjung di tempat-tempat wisata.