Martapura - Badan Kesbangpol Kabupaten Banjar melaksanakan Forum Dialog “Pencegahan dan Penanganan Faham Radikalisme” di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kamis (31/3).
Kegiatan dibuka oleh Camat Sungai Tabuk Taufiqurrahman, Sekretaris Badan Kesbangpol Wasis Nugraha, menghadirkan Narasumber dari Batiniksan Sintel – Dim1006/Bjr Anri Dwi Afrian, Kasat Binmas Res Bjr/Akp Amien Hidayat serta mengundang Tokoh Agama, Masyarakat, dan Aparat Desa.
Taufiqurrahman menyampaikan agar masyarakat yang berhadir dapat mengikuti Forum Dialog Faham Radikalisme biar memahami hal-hal yang terjadi di sekitar lingkungan masyarakat yang ada di desa Kecamatan Sungai Tabuk.
Sekban Kesbangpol Wasis Nugraha menjelaskan Forum Dialog ini juga merupakan langkah yang bagus untuk merekatkan persatuan masyarakat dalam rangka menjaga stabilitas keamanan, kenyamanan dan ketertiban.
"Apabila masyarakat tenteram, aman serta damai maka pemerintah akan bisa melaksanakan pembangunan dengan lancar. Saat ini secara umum situasi Kamtibmas di Kecamatan Sungai Tabuk relatif aman terima kasih atas pihak yang terkait yang ikut menjaga iklim kondusivitas kehidupan yang ada di masyarakat Desa ini,"ujar dia.
Dijelaskan Wasis disinilah peran kita agar para Kyai, Alim ulama, Ustad, dan para pemuka Agama untuk terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah terutama mengenai masalah dan hambatan yang di hadapi dalam melakukan dakwah mengatasi permasalahan umat, khususnya berkaitan dengan Radikalisme dan Terorisme.
Amien Hidayat Kasat Binmas Res Bjr/menyampaikan 157 juta muslim yang ada di Indonesia tidak radikalisme 11 juta bersedia, 600 Ribu muslim yang ada di Indonesia pernah menjadi radikalisme dan kita harus paham-paham radikalisme yang ada di Indonesia.
"Terorisme di Indonesia merupakan perbuatan tindak pidana sehingga cara penanggulangannya dengan hukum pidana. Harus kita ketahui pola aksi terorisme di Indonesia yaitu dengan peledakan bom di tempat ibadah dan umum, sabotase, serta penjualan Narkoba untuk membiayai operasi mereka dengan itu kita harus menjalin komunikasi, interaksi yang baik di tengah masyarakat,"papar dia.
Anri Dwi selaku Batiniksan Sintel – Dim1006/Bjr menambahkan pentingnya pemahaman Ideologi dan Agama dalam mencegah penyebaran bahaya radikalisme dan terorisme, memperkuat Pancasila sebagai Ideologi Negara, berperan aktif melaporkan kegiatan yang mencurigakan di masyarakat dan menyaring informasi yang di peroleh di medsos, selalu memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar kepada generasi muda beri pemahaman dengan baik dan benar pula.