Nominator Berseri, Lima Kelurahan di Kota Kediri Terima Kunjungan Lapang

Kediri - Lima kelurahan di Kota Kediri telah berhasil lolos seleksi administrasi dalam penilaian Kelurahan Berseri (Bersih dan Lestari) tingkat Provinsi Jawa Timur di tahun 2022. Dari 151 desa/kelurahan yang lolos menuju kategori pratama, madya dan juga mandiri, Kota Kediri menyumbangkan empat nominasi desa/kelurahan berseri kategori pratama, yaitu Kelurahan Dermo, Kelurahan Bandar Kidul, Kelurahan Burengan serta Kelurahan Kampungdalem dan 1 nominasi desa/kelurahan kategori mandiri, yaitu Kelurahan Mojoroto.

Kelima kelurahan tersebut secara bergantian menerima evaluasi teknis lapangan Desa/Kelurahan Berseri dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, dari Senin (28/3) hingga Rabu (30/3).

Diawali dengan mengunjungi Kelurahan Dermo dan Kelurahan Bandar Kidul di hari pertama, dilanjut dengan mengunjungi Kelurahan Burengan dan Kelurahan Kampungdalem pada hari ini, Selasa (29/3) dan terakhir Kelurahan Mojoroto yang rencananya akan dikunjungi besok pagi.

Anang Kurniawan selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Ketamanan Kota Kediri, saat dihubungi menjelaskan bahwa program desa/kelurahan berseri ini dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jatim dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah desa/kelurahan dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercipta lingkungan yang bersih dan lestari.

"Melalui program ini, Pemda dan masyarakat harus berpartisipasi dan ikut andil dalam pelestarian serta pengelolaan lingkungan hidup secara mandiri, agar dapat terwujud desa/kelurahan yang bersih, sehat, lestari dan asri," ujarnya.

Anang juga menjelaskan bahwa dalam penilaian lapang tersebut terdapat 3 kategori, dimana pada kategori pratama kelurahan minimal harus memiliki 2 RW yang dikelola oleh masyarakat dilingkungannya baik itu pengelolaan sampah, Ruang Terbuka Hijau (RTH), pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) serta partisipasi masyarakat. Sedangkan untuk kategori madya harus memiliki minimal 3 RW dan 4 RW untuk kategori mandiri.

"Dari kelima kelurahan yang ikut dalam penilaian lapang, baik secara admistritasi maupun fisiknya sudah terkelola dengan baik," terangnya.

Adanya desa/kelurahan berseri ini diharapkan dapat memberi dampak yang lebih baik pada pengelolaan lingkungan di Kota Kediri.

"Melalui RT RW dan Kelurahan bersama-sama kita peduli lingkungan, dimana saat ini lingkungan merupakan faktor utama dalam kehidupan. Dengan kelurahan berseri kita dapat mengajak masyarakat untuk berprilaku positif dan mengelola lingkungan dengan baik," jelasnya.

Sementara itu, usai memberikan penilaian di Bank Sampah RW 05 Kelurahan Burengan, ketua tim evaluasi desa/kelurahan berseri Risnani Pujirahayu dari LSM W-QUEEN Surabaya mengaku terkesan dengan partisipasi masyarakat Kota Kediri baik itu antara RT, RW, kader lingkungan dan lurah.

"Untuk membangun Kota Kediri menjadi kampung yang indah, bersih dan lestari itu tidak sulit, karena dukungan dan partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa," ujarnya.

Menurut Risnani rata-rata kelurahan di Kota Kediri diciptakan untuk menjadi "seperti desa" dengan mononjolkan potensi masing-masing kelurahan, seperti di Kelurahan Burengan yang mempunyai wisata agrobis seperti pedesaan padahal ada ditengah perkotaan.

"Program ketahanan pangan seperti ini di Kota Kediri terbukti sukses. Memang butuh sentuhan dan dimaksimalkan lagi dibeberapa titik, namun itu bisa dibenahi lagi, " jelasnya.

Kesan mendalam juga didapat Risnani disetiap sudut rumah yang ada di Kota Kediri. Setiap rumah telah memiliki penghijauan dan tanaman toga yang sudah tertata rapi.

"Kami berharapnya tidak hanya di rumah-rumah saja, tapi lorong-lorong gang juga harus dihijaukan, sehingga setting dari depan gang sudah terlihat ituloh kelurahan berseri," jelasnya.

Tak hanya sampai disitu, Risnani juga mengaku terkesan saat mengunjungi Kelurahan Bandar Kidul yang telah menjuarai destinasi wisata tingkat Jawa Timur dan memiliki lebih dari 400 jenis tanaman toga.

"Apalagi tanaman-tanaman toga tersebut telah diolah menjadi jamu, kripik dan lain sebagainya, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar, "pungkasnya.

"Memang masih ada sedikit yang bisa ditambahkan untuk pemerataan penghijauan, tapi hal itu sudah kami sampaikan pada RT RW serta lurah. Alhamdulillah mereka siap untuk melaksanakannya," tanfasnya.