Pangkep – Peran Bunda PAUD di Kabupaten Pangkep diharapkan menciptakan generasi emas dengan ikut serta dalam upaya penurunan angka kekerdilan (stunting). Bunda PAUD pada semua tingkatan dituntut agar terus bersinergi menyukseskan program pemerintah untuk menciptakan PAUD holistik integratif, generasi emas menuju Pangkep zero stunting 2026.
Hal itu diuangkapkan oleh Ketua Bunda PAUD Kabupaten Pangkep Nurlita Wulan Purnama, usai mengukuhkan Bunda PAUD tingkat kecamatan dan lurah/desa, di ruang pola kantor bupati, Selasa (29/3).
Dikatakan istri bupati Pangkep Muhammad Yusran Laogau itu, hadirnya Bunda PAUD di setiap desa/kelurahan diharap program pemerintah terkait PAUD holistic integratif dapat terlaksana di setiap wilayah.
“PAUD holistik integratif itu sendiri, dalam satu wilayah ada BKB, Posyandu dan PAUD. Sehingga, ketiga unsur ini tidak terpisahkan, jelasnya.
“Peran Bunda PAUD mirip dengan PKK, bagaimana kita menciptakan generasi emas. Salah satunya dengan menekan angka stunting di Pangkep,” tambah Nurlita.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pangkep Sabrun Jamil menerangkan, PAUD harus mendapatkan perhatian serius karena merupakan pondasi menuju jenjang pendidikan berikutnya. Oleh karena itu, kata Sabrun, harus ada kerjasama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orangtua dan unsur lainnya.
Data saat ini, tercatat sebanyak 313 lembaga PAUD di Pangkep dengan jumlah peserta sebanyak 3.118 anak.
Sabrun menjelaskan, PAUD holistik integratif merupakan pengembangan anak usia dini secara terpadu dengan berbagai pihak. Peranan Bunda PAUD menjadi figur sentral diharapkan memberi motivasi dalam pengembangan anak usia dini.
PAUD holistik integratif, harus mendapat dukungan lintas sektoral. Dinas kesehatan terkait gizi anak, DP2KBP terkait penanganan usia balita termasuk dalam penanganan stunting. Dinas sosial, pemberian bantuan untuk gizi anak.
Bupati berpesan agar program Bunda PAUD bersinergi dengan program pemerintah dalam upaya menekan angka stunting.