Jakarta - Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian menjajaki kerja sama dalam upaya meningkatkan kredibilitas tenaga pendidik lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).
Dari laporan, Kepala Dinas Pendidikan Tanah Datar Riswandi yang turut hadir mendampingi Wabup Richi Aprian saat audiensi dengan Al Azhar Indonesia, Senin, (28/3), menyampaikan jika di Tanah Datar lembaga PAUD yang tersebar di 14 kecamatan.
“Dilihat dari kelembagaannya di Tanah Datar terdapat sekitar 382 lembaga PAUD yang tersebar di 14 kecamatan di 75 nagari, dan kita dorong kalau bisa setiap jorong harus ada PAUD, mengingat pentingnya pendidikan anak dari sedini mungkin,” ucapnya.
Riswandi juga mengatakan jika saat ini Tanah Datar lolos sebagai kabupaten penggerak di Indonesia, dan di Sumatera Barat dari 19 kabupaten/kota hanya empat yang lolos yaitu Kabupaten Tanah Datar, Lima Puluh Kota, Agam dan Kota Padang. Dan ini merupakan 111 dari seluruh kabupaten dan kota se-Indonesia.
“Untuk seleksi kepala sekolah angkatan pertama yang lolos termasuk dua lembaga PAUD formal dua TK, lima SD, dua SLTP dan juga ada KB (Kelompok Belajar) dan ini sangat dipengaruhi oleh kompetensi kepala sekolah, dan kita Tanah Datar satu-satunya di Indonesia yang telah memulai kampung Paud inkuiri,“ ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian berharap kerjasama ini dapat terwujud, terutama di bidang psikologi dan pendidikan mengingat kebutuhan tenaga pendidik tingkat PAUD yang kompeten.
Richi mengatakan, kepemimpinanya bersama Bupati Eka Putra akan bertekat mewujudkan Tanah Datar menjadi kabupaten yang madani berlandaskan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
“Kami melihat dengan kondisi saat ini, jika pembangunan fisik saja kita kejar tanpa kita mempersiapkan sumber daya manusia tentu juga tidak akan ada artinya,“ ucap Wabup Richi.
Wabup Richi juga menyebutkan, saat ini pemkab juga telah me-launching program unggulan, satu rumah, satu hafiz atau hafizah dan dari itu diharapkan akan lahir anak-anak Tanah Datar yang cerdas dan berkarakter.
Menyinggung pendidikan PAUD, disampaikan Wabup Richi, saat ini di Tanah Datar lebih dari 600 tenaga pendidik PAUD hampir separohnya belum sarjana. Dari itu upaya penjajakan ini merupakan salah satu dari tujuan kunjungan ke UAI ini.
“Kami berharab penjajakan awal ini dapat meningkat menjadi sebuah kerjasama antara Pemkab Tanah Datar dengan UIA, seperti kerjasama dengan Perguruan Tinggi lain yang ada di Sumatera Barat,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor III Universitas Al Azhar Indonesia Dr. Faisal Hendra mengatakan, banyak yang dapat dikerjasamakan dengan UAI, selain program PAUD, ada juga bimbingan konseling Islam, PAI, beasiswa dan lainnya.
Faisal menyebutkan, program beasiswa bisa dari pemda dan bisa juga dari UAI, program pemberian kesempatan belajar bagi 600 tenaga pendidik PAUD dan itu regulasinya akan segera dicarikan dan untuk program PAUD tersebut bisa secara offline pihak UAI yang datang ke Kampung Inkuiri di Tanah Datar atau pembekalan keilmuan mengajar dengan standar PAUD terbaru dan juga sharing berbagi ilmu.
Faisal menambahkan ada sebuah hasil karya atau inovasi dari dosen UAI dalam bentuk prototipe yaitu alat pengolahan sampah dan itupun sejalan dengan upaya pemkab Tanah Datar yang sudah mengedukasi masyarakat dalam hal pengelolaan sampah.
Pemkab Tanah Datar menyambut baik jika hal ini juga dapat dikerjasamakan dengan UAI dan point-point yang akan dikerjasamakan itu bisa segera ditindak lanjuti.