Bangko - Sekitar 120 ekor kerbau dengan berbagai ukuran postur tubuh akan 'dibantai' secara massal oleh ribuan masyarakat di Rantau Panjang, Kabupaten Merangin, Jambi, usai shalat Subuh pada Rabu (30/3).
Tradisi bantai adat yang menjadi agenda tahunan warga setempat tersebut secara resmi dibuka Gubernur Jambi Al Haris didampingi Bupati Merangin Mashuri dan Sekda Fajarman di lahan Bantai Adat milik Pemkab setempat, Selasa (29/3).
"Budaya Bantai Adat yang dimeriahkan dengan berbagai kegiatan keagamaan ini, kedepannya akan menjadi event resmi nasional. Disini ada simbol budaya dan kegiatan agama yang disatukan," ujar Al Haris yang juga mantan bupati Merangin.
Budayanya, lanjut dia, tidak hanya membantai ratusan kerbau, tapi juga ada memanggang 1.000 batang lemang, pertandingan Silek dan kegiatan lainnya di Rumah Tuo Rantau Panjang.
Sedangkan kegiatan keagamaannya Pawai Ta’ruf anak-anak khatam Al Quran secara massal yang mengelilingi Pasar Rantau Panjang dan berbagai keagamaan lain yang tak kalah menarik.
"Sangat banyak budaya Islam di Provinsi Jambi yang bisa diangkat menjadi event nasional. Adat Melayu Islam di kawasan Tabir ini memang sangat luar biasa, karena sudah dilakukan dari dulu secara turun temurun," terang gubernur yang dibenarkan oleh bupati.
Sementara itu, Bupati Merangin Mashuri menambahkan, peninggalan leluhur seperti Budaya Bantai Adat Rantau Panjang Tabir tersebut wajib dilestarikan. Ia meminta penyelenggaraannya dari tahun ke tahun harus terus ditingkatkan.
"Para generasi muda milenia kita wajib terus dilibatkan, sehingga mereka jadi tahu dan kenal dengan budayanya sendiri. Jika generasi muda milenial kita paham dan tahun Budaya Bantai Adat ini, insya Allah akan terus lestari," tandasnya.