Martapura - Pemuda sering dipandang sebagai kaum santai, kaum nongkrong dan kaum rebahan. Stigma masyarakat ini melekat dan perlu diluruskan dengan memberikan edukasi kepada pemuda terutama betapa pentingnya pengelolaan sampah.
Pandangan masyarakat tersebut diutarakan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Banjar Rahmat Saleh, pada sesi talkshow ”Bakisah” (bijak kelola sampah) dengan pembahasan “Peran pemuda dalam pemilahan sampah” di studio Radio Suara Banjar, Kamis (24/3).
Dikatakan Rahmat, pemuda sebenarnya punya potensi cukup besar dalam pemahaman pengelolaan dan pemilahan sampah, apalagi jika dilihat dari data, jumlah usia muda di Kabupaten Banjar juga lumayan besar.
“Kami dari KNPI sudah berperan bersama Bank Sampah Sekumpul, melalui berbagai upaya salah satunya mengumpulkan kawan-kawan yang peduli lingkungan, pertemuan seminggu sekali, untuk memberikan pemahaman tentang sampah secara keseluruhan,” ungkap Rahmat.
Ditambahkannya, setidaknya pemuda bisa mengimplimentasikan kepada masyarakat agar stigma masyarakat yang negatif tentang pemuda tadi bisa di rubah.
"Sebetulnya merubah pola pikir tadi tidaklah berat, yang berat itu dari mindset kita sendiri,” ujarnya.
Rahmat menjelaskan, bersama Bank Sampah Sekumpul dirinya membentuk Tim Satgas KNPI, dimana nantinya tim tersebut akan turun ke masyarakat dan sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi dan contoh tentang pemilahan sampah.
"Pendekatan merupakan hal penting dalam strategi menghadapi pemuda agar lebih memahami tentang pemilahan sampah. Setidaknya kita menjadi contoh dulu bagi mereka, dengan begitu mereka bisa kita harapkan memberikan aksi nyata dalam permasalahan kebersihan pilah sampah” tegasnya.
"Rencana KNPI akan langsung bergerak ke lapangan membentuk DPK di kecamatan dengan 10 target, bersumber dari dana hibah pemerintah. Ini nantinya akan lebih membuktikan kepedulian kami dan pemuda tentang sampah sangatlah besar,” pungkasnya.