Martapura - Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan membawa sejumlah produk unggulan pada International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Banjar Nurgita Tiyas tahun ini memboyong sejumlah produk unggulan, yakni batu permata dan batu mulia, serta berbagai hasil kerajinan UKM lainnya seperti tas manik, kain khas sasirangan, purun, airguci, fukaha serta kuliner lokal Banjar.
Ditemui di depan stand Dekranasda Banjar bernomor 195, Nurgita Tiyas mengatakan belum bisa menyimpulkan gelora pasar yang terjadi, karena pameran baru berlangsung satu hari. Dikatakannya, gelora pasar batu permata tersebut baru bisa diketahui setelah pameran berjalan dua hingga tiga hari kedepan.
"Setelah dua tiga hari kedepan baru bisa disimpulkan, apakah peminat batu permata sama seperti dengan tahun-tahun sebelumnya,” katanya.
Setelah INACRAFT berakhir 27 Maret mendatang, lanjut Gita, pihaknya juga akan melakukan evaluasi agar ditahun mendatang bisa membawa produk yang lebih kreatif lagi.
"Kita akan keliling melihat produk-produk asal daerah lainnya, untuk menambah wawasan pengetahuan, mencari inspirasi untuk dibawa kedaerah,” harapnya.
Di gelaran INACRAFT ini Nurgita Tiyas nampak didampingi istri dari Sekda Banjar Tantri Verawati, Kadis Koperasi UM perindustrian dan perdagangan I Gusti Made Suryawati dan Kabid Perindustrian Lily Agustrian.
Stan Dekranasda Kabupaten Banjar tergabung satu pavilion di gerbang Provinsi Kalimantan Selatan. Ada 13 stand berasal dari Kalsel, terdiri dari 10 kabupaten/kota, 2 dari Dekranasda dan 1 dari Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel.
Sebagai informasi, INACRAFT kembali digelar setelah vakum selama dua tahun karena pandemi COVID-19. Tahun ini INACRAFT mengusung tema “Smiling Heritage of West Java, From Smart Village to Global Market”.