Martapura - Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Banjar bersama BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Launching Lokasi Fokus (Lokus) Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT), di halaman kantor Desa Selat Makmur Kecamatan Beruntung Baru, Kamis (24/3).
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar M. Hilman dalam sambutannya mengatakan, DAHSAT merupakan program pertama di Kalimantan Selatan dengan tujuan intervensi penurunan stunting yang mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui serta balita.
Dimana dalam program ini, jelas Hilman, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau dan bergizi, serta pembagian makanan gratis pada kelompok sasaran keluarga berisiko stunting dan upaya pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan makanan padat gizi dengan bahan lokal bagi kelompok sasaran ataupun masyarakat umum melalui metode kemitraan dan penjualan.
Hilman juga menginginkan, bahwa sesuai Instruksi Presiden RI, angka stunting di Kabupaten Banjar harus turun menjadi 14% pada tahun 2024.
Sementara itu, Deputi KSPK BKKBN RI Nopian Andustin mengatakan bahwa upaya penurunan stunting harus bena-benar membumi dan harus melakukan pendekatan dengan kearifan lokal serta memberdayakan sumber daya lokal.
"Tim Percepatan Penurunan Stunting yang sudah dibentuk agar segera merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan, mencari akar permasalahan mengapa stunting itu terjadi karena masing-masing desa akan berbeda baik faktor spesifik, sensitif maupun perilaku sehingga harus diinventarisir untuk menentukan kebijakan kebijakan mengatasi stunting di wilayah kita masing masing," pungkas dia.
Launching program DASHAT juga dilaksanakan penyerahan bantuan beras dari Perum Bulog Kanwil Kalsel sebanyak 250 kg kepada masyarakat Kampung KB Selat Makmur guna menunjang kegiatan DASHAT.
Selain itu, juga dilaksanakan pelayanan vaksinasi COVID-19 oleh UPT Puskesmas Beruntung Baru yang melayani 16 orang baik vaksinasi tahap 2 dan tahap 3 serta pelayanan KB oleh DinsosP3AP2KB Banjar dengan jumlah akseptor terlayani sebanyak 3 orang akseptor IUD dan 11 orang akseptor implant.