Martapura - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, belum mengizinkan sekolah, madrasah atau pesantren untuk melakukan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka mengingat kasus COVID-19 masih tinggi.
Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Banjar M Hilman di Martapura, Selasa (23/6), mengatakan angka kematian dibandingkan terkonfirmasi masih tinggi yakni sekitar enam persen.
"Membuka kegiatan belajar tentu masih berisiko, penambahan pasien masih terus terjadi," katanya.
Dijelaskan, dari angka positif 10 persen mengalami gejala dan sakit, angka kematian enam persen tergolong masih tinggi.
"Kita harus menjaga keseimbangan yakni di tengah antara kepentingan kesehatan dan ekonomi. Masyarakat harus ikuti aturan pemerintah seperti rajin memakai masker, cuci tangan serta jaga jarak," tegasnya. (Dinas Kominfo Banjar/Adi.P/Syadi)