Madiun - Wali Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur, Maidi menekan strategi "gas-rem" dalam penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi di daerah berjuluk Kota Pendekar tersebut.
"Pemkot Madiun saat ini menerapkan strategi untuk rem COVID-19 dan gas ekonomi. Caranya, yakni saat pemberlakuan pembatasan perjalanan masyarakat untuk menekan COVID-19, kami buatkan lapak UMKM sekitar 30 unit, jadi kebutuhan mereka tercukupi tanpa harus melakukan mobilitas berlebihan," ujar Maidi saat kunjungan silaturahmi ke kantor Antara Digital Media di Jakarta, Kamis (17/3).
Selain itu, mantan Sekda Kota Madiun tersebut juga menjelaskan jurus jitu lainnya untuk gas ekonomi, yakni dengan mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) yang tidak terkena dampak pandemi COVID-19 untuk berbelanja produk lokal melalui aplikasi Pro UMKM.
"Nantinya setiap hari saya cek, yang beli apa, namanya siapa, dan Alhamdulillah hingga kini transaksinya mencapai Rp13 miliar sejak PPKM. Jadi masyarakat kita tekan protokol kesehatannya, tetapi kebutuhannya terkecukupi," ujarnya.
Selain itu, tambah Maidi, Pemkot Madiun juga mengasuransikan masyarakat kategori rentan seperti tukang becak, buruh, dan pedagang kecil. Jadi apabila mereka meninggal dunia di tempat kerja akan mendapatkan santunan Rp48 juta, dan selain itu juga anak-anaknya diberikan beasiswa hingga wisuda.
"Dengan program ini kemiskinan sudah kita pegang. Jangan sampai saat masyarakat kategori rentan sosial ini meninggal dunia yang ditinggalkan susah juga. Kita juga kerja sama dengan asuransi dan perguruan tinggi untuk mendukung program ini," tandas Maidi.