Manggarai - Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit menerima kunjungan Bupati Manokwari Selatan Markus Waran di Kantor Bupati Manggarai, Rabu (9/3).
Bupati Manokwari Selatan bersama rombongan diterima secara adat Manggarai dan tiba di ruteng sekitar pukul 12.30 Wita, setelah menempuh perjalanan darat dari Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Bupati Hery mengungkapkan, banyak hal yang dibicarakan dengan Bupati Manokwari Selatan dan menyepakati akan melakukan kerja sama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Dirinya menawarkan tenaga kerja di bidang pendidikan yakni guru SMP, SD dan PAUD dalam mendukung pembangunan manusia di Kabupaten Manokwari Selatan. Selain itu juga tenaga kesehatan baik perawat maupun bidan. Disini ada dua kepentingan, Kabupaten Manokwari Selatan untuk kualitas manusia anak-anak yang sekolah di sana menjadi lebih baik, sedangan untuk Kabupaten Manggarai adalah menekan angka pengangguran.
“Sehingga kita berharap, anak-anak kita yang sudah lulus maupun yang akan lulus, akan terserap di Manggarai dan Papua khususnya di Kabupaten Manokwari Selatan. Karena di Manggarai tidak semua tenaga kerja khususnya guru maupun tenaga kesehatan bisa terserap. Karena itu kita mencari jalan untuk bisa bekerja di tempat lain. Kita bersyukur Bapak Bupati Manokwari Selatan membuka hati dan pintu untuk kedatangan adik-adik kita. Kita bersyukur karena setiap niat baik selalu ditunjukan jalannya, dan Tuhan banyak kirim orang-orang baik untuk kita,” ujar Bupati Hery.
Untuk tahun 2022, Pemkab Manokwari Selatan membutuhkan 150 tenaga pengajar atau guru dan 250 tenaga kesehatan. Terkait hal teknis nanti akan dibicarakan kedepannya antara Dinas terkait di Manggarai dan Manokwari Selatan.
Menurut Bupati Hery, ini merupakan jumlah yang sangat besar yang bisa mengakomodir adik-adik kita. Tentu sebelum menandatangani nota kesepakatan nantinya akan mempertimbangkan banyak aspek demi kenyamanan tenaga pengajar dan tenaga kesehatan yang dikirim ke Manokwari Selatan.
"Saya berharap kerja sama ini akan menjadi langkah pertama sebelum kita menjalin kerja sama dalam sektor lain, yang penting ini berjalan dulu. Ini merupakan anugerah, tinggal kita melaksanakan tahapan-tahapan selanjutnya
Setelah ini Pemkab Manggarai akan berkomunikasi dengan Unika Santu Paulus Ruteng untuk menentukan apa yang dilakukan ke depannya dan syarat untuk rekruitmen. Sedangkan untuk yang sudah lulus akan direkrut langsung oleh Pemkab Manggarai ketika sudah menandatangani MoU dengan Pemkab Manokwari Selatan," ujarnya.
“Dalam penandatangan MoU nanti untuk menyepakati tanggung jawab masing-masing pihak seperti apa, hak dan kewajiban masing-masing pihak seperti apa, juga hak dan kewajiban penerima manfaat program. Semuanya demi kebaikan bersama,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Manokwari Selatan Markus Waran menyambut baik tawaran Bupati Hery. Apalagi kondisi saat ini di Provinsi Papua Barat khususnya Manokwari Selatan kata Bupati Markus mengalami krisis guru, itu dialami masing-masing kabupaten/kota.
"Ini yang mendorong pemerintah daerah untuk jalan-jalan ke sini, sepertinya Tuhan sudah atur. Saya meyakini bahwa Perguruan tinggi di Manggarai ini menghasilkan lulusan yang berkualitas," ujarnya.
“Oleh karena itu, terkait masalah teknis perekrutan tergantung Pa Bupati Manggarai. Yang ke Manokwari nanti bukan untuk menjadi tenaga kontrak tetapi langsung menjadi Pegawai Negeri Sipil baik tenaga kesehatan maupun tenaga pengajar. Terkait keamanan di sana saya jamin 100 persen aman di Manokwari Selatan. Saya terima kasih, dalam waktu dekat kita akan menyurat secara resmi, silahkan Bapa Bupati Manggarai atur di sini, saya terima jadi nanti,” lanjutnya.
Bupati Markus mengaku memilih datang ke NTT khususnya di Manggarai, karena ada historisnya. Banyak tenaga pengajar selama ini dari Manggarai yang mengajar di tanah Papua khususnya di Manokwari, dan menghasilkan orang yang berkualitas, tetapi sebagian besar mereka sudah pensiun.
“Sehingga saat ini kami datang lagi ke Manggarai saat ini. Saya juga berharap, semoga yang dikirim ke sana nanti lebih banyak yang muda-muda supaya lebih semangat. Infrastruktur di sana sudah siap, sekolah sudah dibangun, fasilitas kesehatan sudah di bangun tetapi kekurangan guru dan tenaga medis. Rumah sakit umum dan dokter sudah ada tetapi perawat dan bidan tidak ada,” ujarnya.