Ngawi - Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menghadiri panen raya padi organik di Desa Bintoyo, Kecamatan Padas, Kamis (10/3).
Hadir dalam kegiatan ini, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Didik Darmawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Supardi, Forkopimcam Padas dan kades Bintoyo.
Menurut Bupati Ngawi, kegiatan ini bagian dari implementasi pertanian ramah lingkungan berkelanjutan dan evaluasi dari 50 desa yang menerapkan pertanian ramah lingkungan.
"Panen pertama dengan luas lahan 1,5 hektar mengahasilkan 6 ton secara ubinan. Alhamdulillah, panen pertama kita baik dan dari sini bisa membuktikan kekhawatiran petani terkait pertanian organik, yang dikira turun justru hasil panennya sama dengan ketika menggunakan pupuk kimia," katanya.
Ditegaskan Ony Anwar Harsono, jika petani terus menggunakan pupuk organik secara berkelanjutan, tanahnya akan semakin subur sehingga produktivitasnya semakin tinggi.
"Dari 6 ton menjadi 7 ton," ujar Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.
Kegiatan ini, dikatakan bupati Ngawi, sebagai upaya menjawab tantangan terhadap kelangkaan pupuk subsidi sekaligus mengembalikan ekologi tanah.
"Kita harus mulai kembali bertani dengan sistem kemandirian ramah lingkungan (organik) berkelanjutan, yang bonusnya biaya produksi rendah, pola tanam hebat dengan hasil beras yang lebih sehat dan harganya mahal," ungkapnya.
Di tahun ini, bupati Ngawi optimistis lahan petanian organik naik menjadi 5 ratus hektar, dari sebelumnya di tahun 2021 seluas 250 hektar.
"Dari target tersebut bisa menjadikan Kabupaten Ngawi, yang sebelumnya rangking 3 nasional, bisa naik minimal rangking dua nasional," ujarnya.
Di sela kegiatan ini juga digelar sarasehan bersama petani didesa ini, membahas permasalahan dalam melaksanakan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan di Desa Bintoyo.