Kediri - Kelompok Tani Sri Rejeki binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri sukses budidayakan padi varietas Mapan 05 Hibrida, Black Madras, Jeliteng (Padi Hitam) dan Morang (Memberamo Campur Ciherang). Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Khadariyanto, Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki, dalam pendampingan Suntari, SP., Penyuluh Pertanian DKPP Kota Kediri.
Sebelumnya, Khadariyanto telah melakukan sebar benih pada tanggal 25 November 2021 di lahan miliknya di Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren. Kemudian kegiatan pindah tanam mulai dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2021.
“Sebar benih tanggal 25 November 2021 dan pindah tanam 14 Desember 2021, Perhitungan kami waktu panennya tanggal 14 Maret 2022 saat sudah menginjak umur 105 hari setelah semai,” ujar Khadariyanto.
Dia mengaku gemar menciptakan inovasi dengan melakukan eksperimen terhadap hal-hal baru. Menurutnya dengan mencoba menanam padi varietas baru dapat mendatangkan cuan bagi petani.
"Saya juga akan mencoba varietas baru, masih cari kira-kira apa yang cocok ditanam di sini, tapi untuk Black Madras Saya pasti tanam” katanya.
Saat ini beras hasil panennya telah didistribusikan ke pasar-pasar tradisional di Kota Kediri. “Penanaman padi ini untuk kepentingan komersil, tapi sebagian juga untuk konsumsi pribadi karena alasan kesehatan,” ungkapnya. Kendati demikian, ia bertekad untuk lebih mengembangkan varietas padi baru dengan kualitas lebih.
Khadariyanto berharap dirinya dapat menemukan varietas padi produksi tinggi serta padi daun bendera tegak untuk menghindari serangan Burung, Tikus, tahan hama Rebah, Wereng BC, Kresek, serta busuk batang.
“Semoga ke depannya padi yang ditanam bisa semakin baik produktivitasnya agar harga jualnya naik. Saya juga berharap agar DKPP mensosialisasikan varietas-varietas baru ke petani se-Kota Kediri kemudian membantu pemasarannya,” ucapnya.
Di lain kesempatan, Mohamad Ridwan selaku Kepala DKPP Kota Kediri mengimbau kepada Petani untuk mengadopsi pemikiran inovatif dalam berbudidaya padi dengan menggunakan varietas yang tahan terhadap hama penyakit. Dengan demikian Petani mampu menghasilkan tanaman yang sehat untuk dikonsumsi.
“Semoga ke depannya masyarakat bisa beralih mengkonsumsi beras sehat agar mencapai ketahanan pangan,” tandasnya.