Kediri - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri menyatakan, jumlah pasien di isolasi terpusat (isoter) Kota Kediri tepatnya di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), Jl. Himalaya No.4a Sukorame kian berkurang. Sejak 8 Februari hingga saat ini terdapat 54 pasien yang dirawat di isoter, dengan rincian: 39 pasien yang sudah pulang atau sembuh, 2 pasien dirujuk ke RS Kilisuci, dan 13 pasien yang saat ini masih harus menyelesaikan masa isolasi.
Kepala BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh menjelaskan bahwa selama proses isolasi pihaknya tidak mengalami kendala apapun. Bahkan terjalin kerjasama yang baik antara pasien dengan Tenaga Kesehatan (Nakes)
“Selama para pasien dirawat di isoter semuanya berjalan dengan baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pasien telah dirawat sesuai SOP, fasilitas di isoter juga memadai, tidak ada keluhan juga. So far so good,” ujarnya di Kediri, Senin (7/3).
Ia juga menambahkan sejak akhir Februari pihaknya belum menerima pasien tambahan.
“Dengan menurunnya grafik pasien bisa berpengaruh terhadap penurunan level PPKM di Kota Kediri. Semoga bisa segera turun,” ujarnya.
Dikutip dari Siaran Pers Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dalam menentukan level situasi suatu wilayah, ada dua hal yang dibandingkan, yakni level transmisi penularan dengan kapasitas respons sistem kesehatan di wilayah tersebut. Setelah mendapatkan hasil perhitungan dua indikator tersebut, maka bisa menentukan level situasi pandemi di wilayah tersebut.
Indun berharap Kota Kediri berhasil mencapai nol kasus COVID-19 serta pasien yang sedang dirawat di RS, isoter, maupun isolasi mandiri agar kesehatannya dapat segera pulih.
“Untuk mencapai Kota Kediri nol kasus COVID-19 maka kami ingatkan kembali masyarakat agar selalu menjalankan prokes secara ketat dan apabila tidak ada kepentingan yang mendesak diharapkan untuk tetap di rumah saja,” tutupnya.