Tangerang - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang memastikan ketersediaan daging sapi di aman, khususnya menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
"Bukan karena stok daging kosong, karena memang saat ini sapi yang tersedia di dua feedloter di Kabupaten Tangerang dan sedang dalam masa penggemukan sehingga nanti saat puasa dan Lebaran stoknya akan tetap aman," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Azis Gunawan, pada Jumat (4/3).
Dia mengatakan, importir sapi yang biasa memasok sapi ke wilayah Tangerang masih berjalan dari Australia. Namun, dikarenakan harga terbilang cukup mahal, membuat para pedagang enggan memesan dan menjualnya dalam bentuk daging sapi segar.
"Kalau stok daging beku impor dari importir aman. Stok di gudang Bulog juga aman. Kebijakan impor kan dari pusat, jadi kemungkinan penimbunan tidak ada. Dan untuk stok ayam dan telur sebagai pengganti daging di Kabupaten Tangerang juga melimpah, dan aman untuk puasa dan lebaran besok," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat menyampaikan, naiknya harga daging sapi juga dipicu oleh tingginya harga sapi hidup. Hal tersebutlah yang membuat para pedagang tidak sanggup membeli dan berimbas pada melonjaknya harga daging.
"Kalau persediaan sapinya ada, tapi karena harganya mahal tidak ada pedagang yang mau beli, karena kalau pun dijual kan harganya tinggi. Yang terpenting adalah walaupun harga sedikit naik, tetapi stoknya kan masih ada," ucapnya.
Saat ini, harga daging sapi segar di sejumlah pasar di Kabupaten Tangerang naik dari semulai Rp110.000 per kilogram menjadi Rp130.000 hingga Rp140.000 per kilogram. Sementara harga daging beku kini dijual Rp110.000 hingga Rp120.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp90.000 - Rp100.000 per kilogram.