Natuna - Pandemi COVID-19 telah menghantam industri pariwisata dan membuat denyut kebudayaan Indonesia kian melemah, termasuk Kabupaten Natuna. Tidak main-main, sejak Februari 2020 atau awal mula pandemi COVID-19 ke Indonesia, jumlah wisatawan yang masuk ke Natuna mengalami penurunan yang sangat drastis.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Hardinansyah dalam dialog Kopi Pagi yang diselenggarakan oleh RRI Ranai dan Diskominfo Natuna, edisi Jumat, (4/3) .
“Kondisi pariwisata Natuna tidak beda dengan daerah lainnya karena dampak dari COVID-19 ini sangat luar biasa. Bisa kita lihat dari indikator kunjungan wisatawan,” tutur Hardinansyah.
Ia menjelaskan, kunjungan wisatawan dari tahun sebelum pandemi dan setelah pandemi di Natuna yang mengalami penurunan secara signifikan yakni, kunjungan pariwisata ke Natuna sebelum pandemi mencapai 30.666 wisatawan, kemudian setelah adanya pandemi menurun sekitar 30 persen atau menjadi menjadi 20.000 lebih wisatawan saja.
Hal serupa juga dirasakan pelaku usaha di Natuna. Salah satunya adalah Aldo, General Manager Natuna Dive Resort. Pada kesempatan tersebut Aldo mengemukakan hal yang sama dengan Kadis Pariwisata Natuna, yakni merasakan penurunan drastis kunjungan wisatawan ke resort nya.
“Memang saat diberlakukan ppkm kunjungan wisata ke resort kita turun drastis. Pada 2020 saat awal kita buka, minat wisatawan tinggi sekali di resort kita. Kemudian turun semenjak PPKM,” ungkap Aldo.
Pandemi COVID-19 juga berdampak pada sektor kebudayaan di Natuna. Seperti yang disampaikan oleh Hadisun selaku Kabid Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Natuna. Menurutnya kondisi pandemi membuat denyut kebudayaan di Natuna melemah bahkan mati suri.
“Cukup menguras daya hidup geliat kebudayaan kita khususnya kesenian dan tradisi. Kalau kita perhatikan sebelum dan setelah pandemi terdapat penurunan denyut kebudayaan. Meskipun memang sebelum pandemi pun kebudayaan kita perlu perhatian juga. Kondisi saat ini membuat geliat kesenian dan geliat tradisi yang ada bisa dibilang 'mati suri',” ujar Hadisun.
“Sebenarnya baru mau kita mulai lagi untuk pementasan-pementasan kesenian, namun terpaksa dihentikan lagi karena kasus Omicron meningkat di sini,” tambahnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut Hardinansyah , Kadis Pariwisata Natuna mengatakan, perlu upaya pemulihan pariwisata dengan melakukan sejumlah inovasi dan terobosan, terutama dalam hal pemasaran, mencari pasar baru, serta jaminan keamanan dari ancaman COVID-19.
“Tahun ini fokus pemulihan pariwisata kita yaitu, Sertifikasi CHSE yang merupakan sebuah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan. Dalam hal ini sudah ada beberapa, seperti Natuna Dive Resort, beberapa rumah makan di sini juga. Hal ini penting karena menjadi acuan wisatawan terutama mancanegara,” terangnya.
Kemudian Hardiansyah juga mengatakan, pihaknya memperbanyak kalender of event, seperti yang sudah dilakukan beberapa pekan lalu yakni “Natuna Geo-Sport and Bazar” setiap hari Minggu, Dendang Melayu setiap malam minggu hasil kolaborasi bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, namun untuk sementara hal tersebut dihentikan mengingat terjadi peningkatan kasus Omicron di Natuna.
“Selain itu kita terus menyiapkan destinasi wisata di Natuna. Untuk informasi, dalam waktu dekat kita akan melaksanakan grand opening pariwisata mangrove di Pering. Harapan kita hal tersebut nantinya dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI,” kata Hardinansyah.
Terkait sektor pariwisata, Hardiansyah juga mengatakan bahwa kendalanya sejauh ini adalah aksebilitas dari dan ke Natuna.
"Seperti yang kita ketahui untuk harga tiket dari dan ke Natuna masih cukup mahal. Dalam hal ini pemerintah daerah terus mengupayakan cara untuk mengatasi kendala tersebut," ujarnya.
Selain itu, Kadispar Natuna tersebut juga mengimbau masyarakat untuk tetap semangat, bahwa potensi Natuna sangat luar biasa. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keramahtamahan dengan wisatawan yang berkunjung ke Natuna.