Surabaya - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur Achmad Iskandar meminta PT PLN (Persero) bergerak cepat untuk menghidupkan listrik di Madura yang sudah lima hari padam.
"Harus segera diselesaikan masalahnya. Karena listrik dibutuhkan untuk perekonomian masyarakat Madura. PLN harus gerak cepat untuk mencari masalahnya jangan sampai berlarut-larut. Karena pemenuhan listrik ini sangat vital sekali," tegas Iskandar saat ditemui di DPRD Jatim, Selasa (1/3).
Lebih lanjut dikatakannya, jika tak kunjung menyala mengakibatkan perekonomian masyarakat di Madura bisa terganggu. Mengingat kehidupan manusia tak lepas dari pemenuhan listrik.
"Sangat tergantung sekali, sehingga ini yang mendesak untuk dipenuhi jika tak ada listrik," jelasnya.
Achmad Iskandar yang juga Politisi asal fraksi Demokrat, juga mengucapkan terima kasih atas gerak cepat Gubernur Khofifah yang turun langsung untuk mengkoordinasikan dengan pihak terkait untuk segera menyalakan listrik di Pulau Madura.
"Kami apresiasi gerak cepat bu gubernur yang memperhatikan pemenuhan pasokan listrik di Madura yang mengalami padam beberapa hari. Ini membuktikan bu gubernur sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat Madura," pungkas Achmad Iskandar Politisi asal Madura ini.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat Madura bijak menggunakan listrik guna mengurangi dampak pemadaman. Utamanya di sektor rumah tangga dan industri. Caranya dengan menghemat penggunaan lampu ataupun alat elektronik yang tidak penting/urgent digunakan serta pemanfaatan genset bagi sektor industri.
Sekadar diketahui, Listrik sebagian wilayah Madura padam akibat adanya gangguan penghantar 150 kV Ujung – Bangkalan. Dampaknya, terjadi pemadaman listrik secara bergilir yang sudah berjalan selama lima hari. Tak hanya itu, akibat Gangguan tersebut menyebabkan kehilangan beban listrik sebesar 73,35 MW dan mengakibatkan sering padam di beberapa wilayah Pulau Madura.
Sembari menunggu perbaikan atau penormalan kabel/jaringan, PLN saat ini melakukan pembagian beban atau pemadaman bergilir di Pulau Madura. Namun, PLN telah memberikan support genset mobile untuk kegiatan pondok pesantren dan tempat ibadah di Madura dengan total 73 unit genset dengan kapasitas 4367,60 kVA dari Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.